Daftar Isi
1 Riwayat Hidup dan Keluarga
1.1 Lahir
1.2 Riwayat Keluarga
1.3 Wafat
2 Sanad Ilmu dan Pendidikan Beliau
2.1 Masa Menuntut Ilmu
2.2 Guru-Guru Beliau
2.3 Mendirikan dan Mengasuh Pesantren
3 Penerus Beliau
3.1 Anak-anak Beliau
3.2 Murid-murid Beliau
4 Jasa, Karya, dan Karier
4.1 Jasa-jasa Beliau
4.2 Karya-karya Beliau
4.3 Karier Beliau
5 Teladan
6 Referensi
7. Chart Silsilah Sanad
1 Riwayat Hidup dan Keluarga
1.1 Lahir
KH. Ahmad Shodiq lahir di Kampung Jatisari, Kecamatan Kepung, Kawedanan Pare, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, 18 Juli 1927. Ayahnya bernama Tarmuji, sedangkan ibunya Situn.
1.2 Riwayat Keluarga
Istri beliau bernama Saminah dan dikaruniai 6 putera-puteri yaitu:
1. Dardiri Achmad
2. Siti Rubai'ah
3. Imam Mudzakir
4. Achmad Toha
5. Imam Sibawaih
6. Agus Fathoni
1.3 Wafat
Beliau wafat di Rumah sakit Urip Sumoharjo Bandarlampung, sekitar pukul 15.00 WIB setelah beberapa hari dirawat. Jenazahnya dimakamkan pada pukul 21.30, Jumat malam, 13 Juli 2018 di komplek masjid dan pesantren Darussalamah.
2 Sanad Ilmu dan Pendidikan Beliau
2.1 Masa Menuntut Ilmu
Setelah beliau Sekolah Rakyat hingga kelas 3, KH. Ahmad Shodiq menempuh pendidikan di tiga madrasah, Ibtidaiah Salafiyah, Tsanawiyah Salafiyah, dan Aliyah Salafiyah. Pada saat berusia 18 tahun, pernah tertarik menjadi tentara, namun ibunya tidak menyetujui. KH. Ahmad Shodiq akhirnya belajar ke Pondok Pesantren Darussalam Kencong, asuhan KH. Imam Faqih, yang berjarak 3 km dari rumahnya. Beliau jadi santri sambil berjualan nangka.
Sembilan tahun di sana, KH. Ahmad Shodiq pindah ke Pondok Pesantren Pedes di Jombang, yang berjarak 34 km, dan ditempuh dengan berjalan kaki setiap hari. Untuk memperdalam Qur'an dan tarekat, beliau juga berguru kepada KH. Adlan Ali, pengasuh Ponpes Cukir, Jombang.
2.2 Guru-Guru Beliau
Guru-guru beliau sewaktu menuntut ilmu di pesantren adalah:
- KH. Imam Faqih
- KH. Adlan Ali
2.3 Mendirikan dan Mengasuh Pesantren
KH. Ahmad Shodiq mendirikan Pondok Pesantren Darussalamah sejak 1960. Hingga kini pondok yang berbasis salafi itu mengasuh ratusan santri dari berbagai penjuru daerah. Setiap tahun lebih dari 200 santri yang lulus dari pondok yang didirikan beliau.
3 Penerus Beliau
3.1 Anak-anak Beliau
Penerus beliau dari anak-anak beliau adalah:
1. Dardiri Achmad
2. Siti Rubai'ah
3. Imam Mudzakir
4. Achmad Toha
5. Imam Sibawaih
6. Agus Fathoni
3.2 Murid-murid Beliau
Murid-murid beliau saat menjadi santri di pesantren Darussalamah adalah:
- KH. Khusnan Mustofa Ghufron (Darul A'mal Metro)
- KH. Muchsin Abdillah (Darus Sa'adah Mojoagung, Gunungsugih)
- KH. Nurcholis (Bandaragung, Terusannunyai)
- KH. Nur Daim (Darus Salamah, Bandaragung)
- KH. Sahlan (Darun Najah, Sekampung)
- KH. Nasikhin (Darun Najah Brajaselebah)
- KH. Wahib dan Muhid (Sumbersari, Way Jepara).
4 Jasa, Karya, dan Karier
4.1 Karier Beliau
Karier KH. Ahmad Shodiq :
- Pengasuh pesantren
- Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama Lampung
- KH. Ahmad Shodiq juga pernah menjadi pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama Lampung dan PBNU
- Mursyid tarekat Qadiriyah wa al-Naqshabandiyah Lampung
5 Teladan
Meski bangunan pondok pesantren dan masjidnya megah, KH. Ahmad Shodiq tetap berpenampilan sederhana. Beliau pun tidak menjadikan lembaga pendidikannya untuk mencari uang.
Pada usianya yang ke-81, KH. Ahmad Shodiq tetap ke ladang bercocok tanam. Sebab, beliau punya komitmen bahwa manusia biasa haruslah bekerja agar segala kebutuhan hidupnya tercukupi dan beramal salih. Namun, keduanya tidak boleh keluar dari rel-rel agama.
6 Referensi
https://www.facebook.com/watch/?v=164547705388619
7. Chart Silsilah Sanad
Berikut ini chart silsilah sanad guru KH. Ahmad Shodiq dapat dilihat DI SINI, dan chart silsilah sanad murid beliau dapat dilihat DI SINI.
Artikel ini sebelumnya diedit tanggal 13 Oktober 2021, dan terakhir diedit tanggal 07 September 2022.
Memuat Komentar ...