Peran dalam Sebuah Lingkaran Keluarga

 
Peran dalam Sebuah Lingkaran Keluarga
Sumber Gambar: Thinkstock

Laduni.ID, Jakarta – Sebuah keluarga adalah tempat awal pendidikan hidup kita, di sanalah bagaimana orangtua membentuk jiwa dan karakteristik diri kita. Dalam ilmu psikologi ada namanya hipnosis, yaitu pikiran seorang anak ketika masa 7 tahun pertama di program dan di pengaruhi oleh orangtua, saudara dan sekitarnya, karena pada masa ini otaknya berada pada tahap frekuensi getaran rendah.

Maka tergantung bagaimana orang tua menanamkan penddikan dalam diri kita, jika dididik dengan didikan yang buruk seperti kejarlah dunia, hidup itu yang penting uang dll. Atau dengan didikan yang baik dengan menanamkan prinsip agama pada diri kita, budi pekerti yang baik. Maka ini yang akan menjadi pikiran bawah sadar kita, dan 90% kita memakai pikiran bawah sadar dalam tindakan kita sehari-hari, hanya 10% kita memakai pikiran sadar. Makanya anaknya orang alim tetep alim, anaknya orang kaya tetep kaya dan orang miskin tetap miskin.

Jika didikan keluarga kita semenjak kecil mengajarkan bahwa hidup itu yang penting uang, maka ketika beranjak dewasa pula pikiran bawah sadarnya terus uang, uang dan uang. Walaupun mendapatkanya harus dengan cara terlarang, mendustai keluarganya bahkan memutus tali silaturahmi antara saudara.

Jika ini sudah terpogram kuat di dalam pikiranya, maka ia akan kehilangan kepedulian terhadap sekitarnya terutama saudaranya. Sebab manusia bergerak berdasarkan pola pikirnya, dari situ akan menghasilkan tindakan, dari tindakan yang berulang akan menghasilkan kebiasaan dan menjadi karakter pribadinya.

Sebab begitu pentingnya peranan orang tua dan saudara dalam membentuk kepribadian dan program otak seorang anak. Makanya Allah SWT setelah memerintahkan hambaNya untuk taat kepadaNya, Allah suruh kita untuk taat kepada orang tua, sebab orang tua diberikan amanah besar untuk mendidik anak-anaknya agar mereka menjadi pribadi yang baik. Allah berfirman:

لا تعبدون الا الله وبالوالدين إحسانا وذوي القربى واليتامى والمساكين

Artinya: "…Janganlah kau sembah kecuali Allah, dan berbuatlah kebaikian kepada kedua orangtua, dan kerabat, dan anak-anak yatim dan orang-orang miskin…" (QS. Al-Baqarah: 83)

Maka tidak hanya orang tua yang harus berperan dalam mendidik anak, tetapi saudaranya juga harus ikut andil dalam membinanya, kakaknya yang harus menjadi suri tauladan baik bagi adiknya, menyayanginya dan membingbingnya. Karena selayaknya bagi sesama saudara harus lebih diutamakan, lebih di prioritaskan kemudian baru memperhatikan yatim piatu, faqir miskin dll. Allah SWT berfirman:

يسئلونك ماذا ينفقون قل ما انفقتم من خير فللوالدين والاقربين واليتامى والمساكين وابن السبيل وما تفعلوا من خير فان الله به عليم

Artinya: "Mereka bertanya kepadamu (Nabi Muhammad) tentang apa yang harus mereka infaqqan, katakanlah, ‘Harta apapun yang kalian infaqkan hendaknya untuk kedua orang tua (terlebih dahulu), kerabat, anak yatim, orang miskin dan Ibnu Sabil. Apa saja yang kau kerjakan, maka sesungguhnya Allah Maha mengetahui." (QS. Al-Baqarah: 215)

Disini kita mengambil intisari dalam ayat ini tentang berinfaq, memberikan peran dalam menyantuni dan mendidik, manakah yang harus kita prioritaskan terlebih dahulu, adalah:

- Orang tua

- Saudara

- Anak yatim

- Orang miskin

- Ibnu sabil

Bahkan Nabi Muhammad menyinggung bagi orang yang tak memperdulikan saudaranya, padahal saudaranya membutuhkan bantuanya. Nabi Muhammad SAW bersabda:

 "ان من يتصدق على الأجانب مع علمه بحاجة أقاربه الى صدقته لا يقبل الله صدقته" رواه مسلم

Artinya: "Sesungguhnya orang bershodaqoh kepada orang lain serta ia mengetahui bahwa saudaranya butuh terhadap shodaqohnya, maka Allah tidak menerima shodaqohnya."

Shadaqah terhadap saudara/kerabat mempunyai dua pahala, pahala Shadaqah dan pahala mengeratkan silaturrahmi. Sedangkan kepada orang lain hanya mendapatkan pahala Shadaqah saja. Rasulullah SAW bersabda:

 "الصدقة على الاجانب صدقة والصدقة على الاقارب اثنتان صدقة وصلة" رواه الترمذي

Artinya: " Shadaqah kepada orang lain mendapatkan satu pahala, yaitu pahala shodaqoh, sedangkan Shadaqah kepada kepada kerabat mendapatkan 2 pahala yaitu pahala Shadaqah dan menyambung silaturrahmi." (HR. At tirmidzi)

Disinilah Islam mengajarkan kita mana yang harus kita prioritaskan dan bagaimana kita harus berperan di dalam kehidupan, kepedulian terhadap sekitarnya agar selalu tetap konsisten dalam kebersamaan, keharmonisan, persaudaraan dalam menjalin kasih sayang.

Wa Allahu 'alam

Hadhramaut, Jum'at, 04 Juni 2021

Disari dari kitab As-suluk Assasiyyah karya Sayyidisyekh Muhammad bin ali Ba'athiyah Hadhramaut-Yaman

Oleh: Tiyar Firdaus – Mahasiswa Tingkat 3, Fak. Syari'ah, Imam Shafie University, Mukalla, Hadhramaut, Yaman.


Editor: Daniel Simatupang