Dunia Islam Kemarin, Kini dan Esok

 
Dunia Islam Kemarin, Kini dan Esok
Sumber Gambar: Dok. Laduni.ID

Laduni.ID, Jakarta - Santri alumni Dar al Tauhid, yang kuliah di Al Azhar, Mesir, Abdurrozaq, tadi sore, datang ke rumah dan memberikan hadiah dua buku, "Al Ijtihad al Maqashidi", karya Dr. Jasir Audah. Aku pernah bertemu dan bersamanya dalam seminar di Istanbul, tentang "Blasphemi and Apostasi". Dan buku "Limadza Taakhara al Muslimun wa Taqaddama Ghairuhum", karya Amir Syakib Arselan. Secara spontan aku membuka acak saja buku ini dan membaca kalimat ini:

Amir Syakib Arselan mengatakan:

المسلم الجامد يحارب كل علم غير العلم الدينی التقليدی الذی الفه حتی انه يحارب من لا يعتد فی دينه الا بالكتاب والسنة .وينسی ان العلوم الطبيعية والرياضية والهندسة والفلك والطب والكيمياء وطبقات الارض وكل علم يفيد الاجتماع البشری هی علوم دينية ان لم تكن مباشرة فمن حيث النتيجة.

"Muslim konserfatif memusuhi semua ilmu selain ilmu agama tradisional. Bahkan dia memusuhi orang yang tidak mendasarkan agamanya pada al Qur'an dan as-Sunnah. Dia lupa bahwa ilmu alam, matematika, teknik (tekonologi), astronomi, kedokteran, kimia, arkeologi dan sosiologi, adalah ilmu Islam atau bagian dari ilmu Islam.

Ilmu-ilmu ini dipelajari di Universitas Al Azhar, Kairo, di Universitas dan Jami (masjid) Umawi, di Damaskus, Siria, Universitas dan Jami' Zaitun di Tunis, Universitas dan Jami Qairawan, Maroko, di Kordoba, Baghdad, Samarkand dan lain-lain.

Ya, Islam pernah menjadi pusat Peradaban dan Ilmu Pengetahuan dunia dan menghasilkan banyak ilmuwan dan saintis yang menjadi idola masyarakat Eropa/Barat.

Aku bilang: itu masa lalu. Bagaimana realitas dunia Islam hari ini dan esok? Apakah sumbangan dunia Islam untuk kemajuan peradaban hari ini? Apakah mungkin hari-hari indah kemarin akan muncul?

Minggu, 20 Juni 2021

Oleh: KH Husein Muhammad


Editor: Daniel Simatupang