KH. Abdul Karim Lirboyo Sezaman dengan Pengarang Ianatu Tholibin

 
KH. Abdul Karim Lirboyo Sezaman dengan Pengarang Ianatu Tholibin
Sumber Gambar: Facebook Tsabit Abi Fadhil II

Laduni.ID, Jakarta – Syaikh Abu bakar Assyatho Pengarang I'anatu Tholibin satu zaman dengan Mbah Yai Abdul karim Lirboyo. Beberapa hari lalu saya Sowan ke dzurriyah Syaikh Abu bakar Asyatho, pengarang Ianatu Tholibin di Kaliwungu, Kendal. Nama beliau Sayyid Abu Bakar Syatho' yang tinggal di Kaliwungu kendal adalah cucu dari Syaikh Abu Bakar Syatho' pengarang Ianatu Tholibin.

Nama beliau sama seperti nama kakeknya, sama-sama Abu Bakar Syatho', dan yang di hadapan saya itu tertulis Syarifah Fatimah binti Ali Jufri Zaujatu Sayyid Abi Bakar Assyatho', yang cucu bukan yang kakek.

Dan di komplek makam ini juga terdapat banyak keluarga Assyatho' yang lainnya.

Meski keduanya memiliki nama yang sama tapi beliau memiliki panggilan yang berbeda, yang kakek panggilannya adalah Sayyid Bakri, dan yang cucu panggilannya adalah Sayyid Bakur. Sayyid Bakri (Abu bakar Assyatho') itu kira-kira satu zaman dengan Mbah Yai Abdul Karim Lirboyo.

Sayyid Bakri lahir tahun 1849M sedangkan Mbah Yai Abdul karim lahir pada tahun 1858M dan beliau berdua lebih tua dari Mbah yai Hasyim Asy'ari yang justru lahir di tahun 1871M.

Jadi Mbah Yai Hasyim itu Guru sekaligus Murid dari mbah Abdul karim, dan Mbah Yai Abdul karim itu juga Guru sekaligus Murid mbah Yai Hasyim Asy'ari yang secara umur justru Mbah Abdul Karim itu sebenarnya lebih sepuh daripada Mbah Yai Hasyim Asy'ari.

Kembali ke Sayyid Abu bakar, Sayyid Abu Bakar ini memiliki kitab yang cukup monumental dan menjadi salah satu kitab rujukan di pesantren-pesantren nusantara. Beliau adalah Guru dari Syaikh Mahfudz Termas yang juga memiliki kitab monumental Atturmusi.

Selain Syaikh Mahfudz Atturmusi beliau juga memiliki murid yang bernama Kiai Ahmad Dahlan yang menjadi Muassis atau pendiri Muhamadiyah di indonesia ini.

Jadi Syaikh Abu bakar Assyatho ini sangat erat sekali hubungannya dengan ulama nusantara.

Kemudian sekitar tahun 60an cucu beliau ada yang hijrah dan menetap di Kaliwungu, Kendal. Beliau adalah Sayyid Bakur di atas, dan dimakamkan di Kaliwungu, Kendal.

Teruntuk beliau-beliau, lahumul Fatihah.

Oleh: Tsabit Abi Fadhil II


Editor: Daniel Simatupang