Syaikh Nawawi Banten dan Sifat-Sifat Terpuji Anjing

 
Syaikh Nawawi Banten dan Sifat-Sifat Terpuji Anjing
Sumber Gambar: Dok. Laduni.ID (Facebook Mohamad Guntur Romli)

Laduni.ID, Jakarta – Syekh Nawawi Al-Bantani rahimahullah, dalam Kitab كاشفة السجا شرح سفينة النجا "Kaasyifatus Sajaa Syarhu Safiinatin Najaa" pernah menulis 10 sifat terpuji dari anjing. Meskipun kitab yang beliau tulis ini sangat kental dengan fiqih (hukum Islam) yang bermadzhab Syafii yang dikenal sangat ketat soal najis anjing. Tapi tidak mengurangi kearifan beliau untuk melihat sisi positif dari anjing dari perspektif tasawuf.

***

Di dalam diri seekor anjing terdapat sepuluh sifat yang terpuji. Seyogyanya yang beriman tidak mengosongkan diri dari sepuluh sifat ini:

Pertama: Selalu lapar. Ini adalah sifat para Shalihin (orang-orang yang soleh).

Kedua: Tidak tidur malam hari kecuali sedikit saja. Hal ini menjadi salah satu sifat dari orang-orang ahli Tahajjud (ibadah malam).

Ketiga: Kalaupun sehari ia diusir seribu kali, ia tak akan hengkang dari pintu rumah tuannya. Ini adalah salah satu sifat dari orang-orang Shiddiq (jujur/tangguh/benar).

Keempat: Bila ia mati, ia pantang meninggalkan warisan. Ini adalah termasuk ciri-ciri orang-orang yang Zuhud.

Kelima: Selalu merasa puas meski menempati bumi di tempat yang paling hina sekalipun. Inilah salah satu tanda dari orang-orang yang Ridha (rela terhadap ketentuan Allah).

Keenam: Tahan mengamati sampai dilemparkan kepadanya sesuap makanan. Ini adalah sifat "Masakin".

Ketujuh: Kalaupun diusir dan ditaburi debu, ia tak akan marah dan mendendam pada tuannya. Inilah salah satu akhlaq orang-orang yang 'Asyiq (rindu bertemu Tuhan).

Kedelapan: Jika tempatnya ditempati oleh orang lain, ia rela menyingkir ke tempat yang lain. Inilah sebagian tindakan orang-orang "Hamidin" (Terpuji).

Kesembilan: Apabila diberi makanan sebesar apapun, ia rela menerimanya. Inilah salah satu akhlak orang-orang yang Qana’ah (puas).

Kesepuluh: Apabila berpergian dari satu tempat ke tempat yg lain, ia tidak pernah membawa bekal yang diada-adakan, melainkan menurut kemampuannya. Inilah ciri-ciri orang yang Tawakkal kepada Allah.

Oleh: Mohamad Guntur Romli


Editor: Daniel Seimatupang