Generasi Sandwich: Apa dan Bagaimana Menyikapinya?

 
Generasi Sandwich: Apa dan Bagaimana Menyikapinya?
Sumber Gambar: Dok.Laduni.ID

Assalamu'alaikum wr wb

Saya ada pertanyaan, Pak. Tapi tidak tentang kasus saya.  Saya amati saat ini banyak orang yang terjebak dalam generasi sandwich. Saya penasaran, sebenarnya itu fenomena apa sih Pak? Selain itu dari sisi psikologis, apakah generasi sandwich ini merupakan suatu hal yang akan menimbulkan dampak buruk bagi korban? Jika iya, apa saja dampak yang akan dirasakan oleh generasi sandwich jika ditinjau dari sisi psikologis?

Apakah ada solusi untuk mereka yang terjebak dalam generasi sandwich agar bisa menghindari kemungkinan buruk, seperti depresi akibat dari banyaknya beban tanggungan dan finansial yang mereka hadapi? Apakah dukungan sosial akan membantu? Jika iya, dukungan sosial yang seperti apa? Lalu, bagaimana cara memutus rantai generasi sandwich jika memang generasi ini merugikan bagi salah satu pihak? Harus dimulai dari siapa dan apa langkah utama yang harus dilakukan?

Maaf kalau kepanjangan ya, Pak...terima kasih atas jawabannya.

Wassalamu'alaikum wr wb

Jawaban:

Assalamu'alaikum wr wb

Terima kasih sudah menghubungi kami. Saya coba jelaskan sesingkat mungkin Insya Allah. Generasi sandwich ialah generasi setengah baya yang memiliki orangtua lanjut usia dan anak-anak tanggungan. Dalam pengertian individual, istilah ini menggambarkan orang-orang yang terjepit di antara tuntutan simultan merawat orangtua yang sudah lanjut usia dan mendukung anak-anak mereka yang masih bergantung.

Selanjutnya saya coba jawab per poin, biar lebih mudah dipahami.

1. Dari sisi psikologis, apakah generasi sandwich ini merupakan suatu hal yang akan menimbulkan dampak buruk bagi korban?

Segala sesuatu yang dialami seseorang tergantung bagaimana seseorang menyikapinya. Jika bisa menyikapi dengan baik tentu tidak akan berdampak buruk. Demikian juga dengan fenomena generasi sandwich ini. Jika seseorang merasa bahwa dia sanggup menjalaninya dan bisa menyadari sepenuhnya akan posisi dan perannya tentu tidak akan berdampak buruk secara psikis. Namun jika memang seseorang merasa terjepit dalam situasi ini dan merasa tidak mampu, tentu bisa berdampak buruk baginya.

2. Jika iya, apa saja dampak yang akan dirasakan oleh generasi sandwich jika ditinjau dari sisi psikologis? Dampak buruk yang bisa dialami antara lain:

a. Perasaan tidak mampu/inferior, merasa rendah diri, dan tidak percaya diri dalam menjalani perannya baik sebagai anak maupun orang tua.

b. Menurunnya harga diri. Ini lebih buruk jika dibandingkan dengan nomor satu. Individu akan merasa tidak berharga sehingga akan menghayati bahwa dirinya memang bukan lah anak atau orang tua yang bisa dibanggakan.

c. Memicu munculnya stres. Kewajiban yang tidak seimbang dengan kemampuan akan memunculkan stres. Jika ini terjadi tentu akan mengganggu dalam aktivitas sehari-harinya.

d. Beresiko memunculkan kecenderungan gangguan mental. Jika stres yang ada tidak diatasi, lama kelamaan bisa muncul kecenderungan yang mengarah gangguan mental. Ini kondisi yang sebisa mungkin harus benar-benar dihindari jangan sampai terjadi.

Baca juga: Tips Menangani Anak Egois

3. Apakah ada solusi untuk mereka yang terjebak dalam generasi sandwich agar bisa menghindari kemungkinan buruk, seperti depresi akibat dari banyaknya beban tanggungan dan finansial yang mereka hadapi?

Sebetulnya tidak mesti depresi. Kemungkinan gangguan mental yang muncul bisa bermacam-macam. Agar tidak terjebak sampai munculnya gangguan mental adalah berusaha menyadari bahwa dirinya mempunyai masalah. Ketika sudah, maka sadarilah bahwa masalah harus diselesaikan. Jika ternyata sampai stres, maka berusahalah agar keluar dari situasi itu. Karena stres yang dibiarkan akan bisa memunculkan kecenderungan gangguan mental tadi.

Baca juga: Trik Cepat Tingkatkan Kepercayaan Diri

4. Apakah dukungan sosial akan membantu? Jika iya, dukungan sosial yang seperti apa?

Dukungan sosial bisa membantu meringankan began baik secara material maupun psikis. Dukungan sosial bisa berupa psikis misalnya dengan memberi semangat, motivasi bahwa korban pasti bisa melewatinya, atau bisa juga dengan selalu mendukung usaha korban dan selalu menunjukkan kepedulian.

Dukungan sosial bisa juga berupa dukungan instrumental yaitu dukungan dalam bentuk fisik. Jika keluarga merasa mampu, maka dukungan bisa diberikan dalam bentuk uang misalnya untuk membantu korban memenuhi kebutuhan finansialnya. Atau bentuk material yang lain.

5. Lalu, bagaimana cara memutus rantai generasi sandwich jika memang generasi ini merugikan bagi salah satu pihak? Harus dimulai dari siapa dan apa langkah utama yang harus dilakukan?

Pertama adalah pemberian pengetahuan kepada pasangan2 yang baru menikah tentang kondisi ini. Bahwa pada waktunya mereka nanti akan berada di tengah2 tanggung jawab terhadap orang tua dan anaknya. Jika ini sudah dipahami maka mereka akan bisa mempersiapkan dari awal. Baik secara finansial ataupun psikis.

Kedua, mempersiapkan dari awal. Setelah memahami maka perlu untuk mempersiapkan. Misalnya membuat tabungan khusus bagi pendidikan anak dari awal. Sehingga pas tiba saatnya dibutuhkan tidak terlalu berat. Selain itu juga menyisihkan buat kebutuhan orang tua. Perlu dibuatkan poin khusus dalam daftar pengeluaran bulanan. Tentunya disesuaikan dengan kemampuan masing2.

Ketiga, mempersiapkan mental dari awal. Ini penting, sehingga ketika tiba waktunya, secara psikis bisa lebih siap. Jika mentalnya sudah siap, maka akan bisa menghadapinya dengan tenang sehingga dampak buruk yang terjadi bisa diminimalisir.

Demikian mungkin yang bisa saya sampaikan. Mudah-mudahan ada manfaatnya. Terima kasih atas perhatiannya.

 

Wassalamu'alaikum wr wb
Salam hormat
Dr. Muhammad Fakhrurrozi, M,Psi. Psi