Mengenal Perempuan Sufi: Rabi'ah Al 'Adawiyah. Bagian Ketujuh (7)

 
Mengenal Perempuan Sufi: Rabi'ah Al 'Adawiyah. Bagian Ketujuh (7)
Sumber Gambar: Foto : (ist)

Laduni. ID, Jakarta- Dalam munajatnya kepada Tuhan, Rabi'ah menyenandungkan situasi hatinya yang merindu dalam puisi-puisi yang manis dan menyayat-nyayat hati.
يَا سُرُورِى وَمُنْيَتِى وَعِمَادِى
وَأَنِيسِى وَعُدَّتِى وَمُرَادِى
أَنْتَ رُوحُ اْلفُؤَادِ أَنْتَ رَجَآئِى
أَنْتَ لِى مُؤْنِسٌ وَشَوْقُكَ زَادِى
أَنْتَ لَوْلَاكَ يَا حَيَاتِى وَأُنْسِى
مَا تَشَتَّتُ فِى فَسِيحِ الْبِلادِ
كَمْ بَدَتْ مِنَّةٌ وَكَمْ لَكَ عِنْدِى
مِنْ عَطَآءٍ وَنِعْمَةٍ وَأَيَا دِى
حُبُّكَ الْآنَ بُغْيَتِى وَنَعِيمِى
وَجَلآ ءٌ لِعَيْنِ قَلْبِى الصَّادِى
لَيْسَ لِى عَنْكَ مَا حَيَيْتَ بَرَاحٌ
أَنْتَ مِنَّى مُمَكَّنٌ فِى السَّوَادِ
اِنْ  تَكُنْ رَاضِياً عليَّ  فإنِّى
يَا مُنَى الْقَلْبِ قَدْ بَدَا إِسْعَادِى
Duhai kegembiraanku
Duhai rinduku,
Duhai tambatan hatiku
Duhai manisku,
Duhai Nyawaku,
Duhai Dambaanku
Engkaulah Ruh Jiwaku,
Engkaulah Harapanku
Engkaulah Manisku
Rasa Rinduku kepada-Mu adalah nafasku
Duhai Engkau, andai aku tanpa-Mu,
Duhai hidupku,
Duhai Manisku
Aku tak kan menyusuri jalan terbentang di pelosok negeri-negeri
Oh. Betapa banyak anugerah,
kenikmatan dan pertolongan-Mu
Tetapi kini cinta-Mu lah dambaanku,
dan keindahanku
Dan pandangan Mata-Mu kepadaku adalah dahagaku
Tanpa-Mu hidupku tak bergairah
Bila Engkau rela,
Duhai dambaan jiwaku
Maka itu adalah kebahagiaanku
Puisinya yang paling terkenal dan disenandungkan Ummi Kultsum dengan nada-nada dan suaranya yang begitu  indah, memilukan dan merengkuh jiwa pendengarnya adalah ini :
أحِبُكَ حُبَيْنِ حُبَ الهَـوىٰ   
وحُبْــاً لأنَكَ أهْـلٌ  لـِذَاك
فأما الذي هُوَ حُبُ الهَوىٰ  
فَشُغْلِي بذِكْرِكَ عَمَنْ سـِواكْ
وامّـا الذي أنْتَ أهلٌ لَهُ   
فَكَشْفُكَ لِى الحُجْبَ حَتىٰ أراكْ
فلا الحَمْدُ في ذا ولا ذاكَ لي   
ولكنْ لكَ الحَمْدُ فِي ذا وذاك
Aku mencintai Mu dengan dua cinta
Cinta karena hasrat diriku kepada-Mu
Dan cinta karena hanya Engkau yang memilikinya
Dengan Cinta hasrat, aku selalu sibuk menyebut nama-Mu
Dengan Cinta karena Diri-Mu saja,
Dan tidak yang lain
Karena aku berharap Engkau singkapkan Tirai Wajah-Mu
Biar aku bisa menatap-Mu seluruh
Tak ada puja-puji bagi yang ini atau yang itu
Seluruh puja-puji untuk-Mu saja
(Bersambung)
Oleh : Husein Muhammad (Fahmina Institute). Tulisan 1 Mei 2021.