Mengenal Perempuan Sufi: Rabi'ah Al 'Adawiyah. Bagian Keenam (6)

 
Mengenal Perempuan Sufi: Rabi'ah Al 'Adawiyah. Bagian Keenam (6)
Sumber Gambar: Foto (Ist)

Laduni. ID, Jakarta- Manakala suatu saat Rabi’ah berangkat ke Makkah untuk menunaikan ibadah Haji dalam perjalan dia bertemu dengan rombongan jemaah haji. Rabi'ah bertanya kepada mereka : "Ibu-ibu dan bapak-bapak. Kalian mau kemana?". Mereka menjawab : "kami akan menuju dan mengunjungi "Baitullah", Rumah Allah di Makkah". Kakbah. Mendengar jawaban itu Rabi'ah tersenyum saja. 

Lalu mereka balik bertanya : "Kalau ibu mau kemana?". Rabi'ah menjawab : "Aku akan menemui Pemilik Kakbah".  tak hendak melihat Ka’bah, “Bait Allah”, rumah Tuhan, tetapi ingin melihat Pemilik Ka’bah (Rabb al-Ka’bah).  

Mereka tercengang. Tak mengerti.

Puisi-puisi Rabi'ah
Sejak Rabi’ah mengenal cinta, dia begitu amat piawai menggubah puisi-puisi cinta. Seorang bijakbestari mengatakan : "manakala seseorang sedang jatuh cinta, maka dia akan pandai menggubah dan menyenandungkan puisi".
Puisi-puisi cintanya mengalir deras dari bibirnya yang basah. Dan bagi Rabi’ah Tuhanlah cinta pertama dan terakhirnya. Hatinya telah tertutup bagi cinta yang lain. Ya bagi selain Tuhan. Katanya suatu saat :
عَرَفْتُ الهَوى مُذ عَرَفْتُ هواك   
وأغْلَقْتُ قَلْبي عَلىٰ مَنْ عَاداكْ
وقُمْتُ اُناجِيـكَ يا مَن تـَرىٰ   
خَفايا القُلُوبِ ولَسْنا نراك
Aku mengenal cinta
Sejak aku mengenal cinta-Mu
Hatiku telah terkunci bagi selain-Mu
Aku selalu mendesahkan nama-Mu
Duhai, Kau Yang Melihat  
Seluruh rahasia-rahasia setiap hati
Sedang aku yang tak bisa menatap wajah-Mu
Saat aku menonton film Rabi’ah yang diperankan oleh penyanyi legendari Mesir ; Ummi Kultsum, seperti sudah disebut, aku ikut terlibat dalam emosi melankolis, terutama saat Ummi Kultsum menyanyikan lagu cinta Rabi'ah itu. Aku selalu hanyut dalam suasana hati sendu dan terisak-isak. Ummi Kultsum, sang "Kaukab al-Syarq", bintang kejora dari Timur itu, memerankan Rabi’ah demikian penuh penghayatan dan sangat mengesankan.

(Bersambung)
Oleh : Husein Muhammad (Fahmina Institute). Tulisan 1 Mei 2020 yang diunggah kembali pada 30 April 2021.