Mengenal Perempuan Sufi: Rabi'ah Al 'Adawiyah. Bagian Kelima (5)

 
Mengenal Perempuan Sufi: Rabi'ah Al 'Adawiyah. Bagian Kelima (5)
Sumber Gambar: Foto (Ist)

Aku Terserah-Mu
Laduni.ID, Jakarta – Rabi’ah juga acap mengunjungi Imam Sofyan al Tsauri, seorang mujtahid mutlak sekaligus sufi besar. Begitu pula sebaliknya, al-Tsauri sering mengunjunginya. Keduanya saling belajar dan terlibat dalam dialog-dialog intensif dan berlama-lama tentang cinta Tuhan yang sering membuat keduanya menangis dalam “Khawf” (khawatir, cemas) dan “Roja”  (berharap akan Kasih Tuhan). Konon pada awal perjalanan spiritualnya Rabi’ah dibimbing seorang sufi perempuan : Hayyunah. Puisi yang sudah disebut di atas berasal dari dia. Rabi’ah suatu hari mendengarkan temannya bersenandung cinta kepada Tuhan :

Duhai Kekasih-ku Satu-satunya
Engkaulah yang memberiku kegembiraan membaca tiap malam
Lalu Engkau lepaskan aku ketika siang datang
Duhai Tuhanku, 
Aku ingin seluruh siang adalah malam
Agar aku selalu intim bersama-Mu 
Cinta Rabi'ah kepada Tuhan sedemikian rupa hebatnya, sehingga dia siap menyerahkan seluruh jiwa raganya kepada-Nya. Dia menerima apapun yang dilakukan sang Kekasih, bahkan rela jika Sang Kekasih memasukkan dirinya ke dalam neraka sekalipun. 
Dalam puisinya sebagaimana dikemukakan oleh Fariduddin Athar dalam "Tadzkirah al-Awliya, Rabi'ah mengatakan : 
الهى اني ما عبدتك خوفا من نارك ولا طمعا في جنتك ولكني عبدتك لأنك أهلا لذلك وابتغاء رضوانك ورحمتك ومغفرتك
Tuhanku, aku menyembah-Mu bukan karena takut akan neraka-Mu
Dan bukan pula karena mengharap surga-Mu
Aku menyembah-Mu karena Engkaulah yang berhak disembah
Dan karena mengharap rida dan ampunan-Mu.
Penulis lain mengemukakan dengan redaksi lain :
اللهم ان كنت تعلم انى عبدتك خوفا من نارك فعذبنى. وان كنت تعلم انى عبدتك راغبا فى جنتك فاحرمنيها وان كنت تعلم انى عبدتك شوقامنى الى وجهك الكريم فابحنى واصنع بى ما شءت
Wahai Allah, 
Jika aku mengabdi kepada-Mu karena takut neraka-Mu, 
Bakarlah aku
Bila aku mengabdi kepada-Mu karena menginginkan surgamu, 
Tutup saja pintunya
Tetapi bila aku menyembah-Mu karena aku cinta kepada-Mu 
maka bukalah tirai Wajah-Mu
Lalu silakan lakukan kepadaku apa pun saja
Puisi Rabi'ah ini mengingatkan kita pada puisi Imam Syafi'i :
لَو كانَ حُبُّكَ صادِقاً لَأَطَعتَهُ إِنَّ المُحِبَّ لِمَن يُحِبُّ مُطيعُ
Bila cintamu sungguh 
Niscaya kau patuh
Seorang pencinta
akan patuh kepada kekasihnya

(Bersambung)
Oleh : Husein Muhammad (Fahmina Institute). Tulisan 30 April 2020 yang diunggah kembali pada 29 April 2021.