Biografi KH. Ngali Hasyim Lampung

 
Biografi KH. Ngali Hasyim Lampung

Daftar Isi Biografi KH. Ngali Hasyim Lampung

1.    Riwayat Hidup dan Keluarga
1.1  Lahir
1.2  Riwayat Keluarga
1.3  Wafat
2.    Sanad Ilmu dan Pendidikan
2.1  Guru-guru Beliau
3.    Perjalanan Hidup dan Dakwah
4.    Referensi

1.  Riwayat Hidup dan Keluarga

1.1 Lahir
KH. Ngali Hasyim lahir pada hari Sabtu Wage 5 Oktober 1901, di desa Kelutan, kecamatan Ngrongkot, kabupaten Nganjuk, Jawa Timur. Beliau merupakan putra pertama dari lima bersaudara, dari pasangan Mbah Hasyim dan Siti Khofiyah.

1.2 Riwayat Keluarga

KH. Ngali Hasyim melepas masa lajangnya dengan menikahi Nyai Siti Khalimah. Buah dari pernikahannya, beliau dikaruniai 7 anak diantaranya dua putra dan 5 putri, yaitu:

  1. Siti Komariyah (lahir ± 1934)
  2. Siti Mutamimmah (lahir ± 1937)
  3. Khoiriyah (lahir ± 1940)
  4. Haris (lahir ± 1943)
  5. Maslikhatun (lahir ± 1946)
  6. Mbah Was (lahir ± 1949)

1.3 Wafat

KH Ngali Hasyim pada tanggal 14 Februari 2010.

2. Sanad Ilmu dan Pendidikan

KH Ngali Hasyim pertama kali menimba ilmu agama di pesantren yakni di Pondok Pesantren Tremas. Di situ beliau banyak dipercaya menangani berbagai urusan. Ketika pulang kampung, tak lama kemudian, beliau membina rumah tangga dengan menikahi seorang wanita bernama Siti Khalimah.

Untuk mencukupi kebutuhan rumah tangganya, beliau berjualan bumbu dapur yang dibawa dari desanya untuk dijual ke kota Surabaya. Perjalanan menuju Surabaya dengan melalui sungai Brantas. Perjalanan melewati sungai ini biasanya ditempuh selama tiga hari tiga malam, bahkan bisa lebih, dengan menggunakan perahu rakit bambu yang dihanyutkan.

2.1 Guru-guru Beliau

  1. KH. Dimyathi Tremas
  2. KH. Umar Sofyan Mbaran Kediri

3. Perjalanan Hidup dan Dakwah Beliau

KH Ngali Hasyim adalah kiai kharismatik asal Lampung Tengah, Mursyid Thariqah An-Naqsyabandiyah Al-Kholidiyah di Provinsi Lampung. Beliau adalah pendiri pondok pesantren Baitul Mustaqim, Punggur Lampung Tengah Lampung.

KH. Ngali Hasyim hijrah ke Lampung sekitar tahun 1955. Daerah yang pertama kali dituju adalah desa Banjarsari Metro. Setahun kemudian beliau berpindah ke Sido Rahayu Punggur. Untuk mencukupi kebutuhan keluarga, beliau membuat usaha home industri yakni pembuatan tempe.

Pada masa G 30S PKI, suasana yang sangat amat mencekam membuat masyarakat sangat membutuhkan perlindungan para alim ulama, salah satunya KH. Ngali Hasyim. Saat itu, ia cukup aktif dalam berbagai kegiatan keagamaan. Bahkan, ia pernah ditangkap aparat saat memimpin pembacaan Shalawat Nariyah.

Setelah peristiwa itu ia kembali ke pulau Jawa untuk mencari bekal di pondok pesantren Mbaran. Saat itu pondok pesantren Mbaran di asuh oleh KH Umar Sofyan. Niat awal yang hanya 10 hari menjadi 40 hari. Ia diminta KH. Umar Sofyan untuk memperdalam ilmu thoriqoh hingga diangkat sebagai mursyid.  Setelah selesai, beliau kembali ke Lampung. Saat itu kegiatan pesantren dipimpin oleh KH. Abdillah. Setelah wafat, KH Ngali Hasyim menggantikan posisi beliau sekitar tahun 1970-an.

4. Referensi

https://www.baitulmustaqim.com/2019/01/riwayat-kh-ngali-hasyim-al-punggur.html?m=1

 

Lokasi Terkait Beliau

List Lokasi Lainnya