Mengapa Ada Kemarahan dan Kebencian?

 
Mengapa Ada Kemarahan dan Kebencian?

LADUNI.ID, Jakarta - Saban hari kita membaca, mendengar dan menyaksikan ledakan-ledakan kemarahan negatif (benci) dengan berbagai cara, bentuk dan ekspresinya: menghina, merendahkan, sumpah serapah, mencaci-maki, menggunjing, melakukan kekerasan, menuduh sesat, kafir dan sejenisnya, membunuh karakter, menebarkan fitnah dan sebagainya.

Situasi ini tentu saja menciptakan penderitaan dan kesengsaraan sosial.

Aku bertanya kepada para mahasiswa yang kebetulan mampir ke kantor Fahmina dan menemui aku di sana. Mengapa ada ledakan kemarahan dan kebencian?.

Ada banyak jawaban dari mereka. Antara lain: Orang-orang yang cepat marah dan mudah menyalahkan orang lain adalah mereka yang tengah mengalami gangguan kepribadian. Stress atau Skizofrenia. Itu akibat dari tumpukan kekecewaan yang lama terpendam. (Ini biasanya jawaban mahasiswa psikologi).

Atau ini: mereka yang suka marah dan mencaci maki itu adalah mereka yang merasa hidupnya terancam oleh orang lain yang lebih sukses. Mereka sangat ketakutan. Ini juga jawaban psikolog.

Boleh jadi itu karena ada sifat "hasud", dengki. Ia didefinisikan ulama sebagai rasa atau sikap tidak senang terhadap kenikmatan, kesuksesan dan kebahagiaan orang lain sambil berusaha untuk menghilangkannya atau berharap kecelakaan menimpa orang lain tersebut. Dalam waktu yang sama dia berharap kenikmatan dan kebahagiaan itu pindah kepada dirinya. Kemarahan dan kebencian merupakan salah satu indikator daripadanya.

Ada juga yang menjawab: "Mereka adalah orang-orang yang tidak mampu mengendalikan diri, alias kurang "bertaqwa". Orang yang bertaqwa jarang mengalami keadaan ini. Ini biasanya jawaban para da'i.

Hal utama yang penting untuk dijawab adalah mengapa keadaan tersebut di atas justeru berlangsung di negara yang penduduknyaberagama dan mayoritas besar Islam.

Bukankah agama, bukan hanya Islam, tetapi semua agama mengajarkan persaudaraan, kasih sayang dan kedamaian, dan menolak sebaliknya?

***

Penulis: KH. Husein Muhammad