Ketidaktahuan adalah Akar Intoleran

 
Ketidaktahuan adalah Akar Intoleran
Sumber Gambar: nu.or.id, Ilustrasi: laduni.ID

Laduni.ID, Jakarta - Ada seorang santri bertanya, "mengapa sekarang ini makin banyak orang mudah marah dan emosional, pikirannya negatif saja dalam hal-hal yang berhubungan dengan agama?"

Lalu aku menjawabnya, "faktor utama kemarahan itu adalah minimnya pengetahuan atau bahkan ketidaktahuan, tetapi mengaku tahu."

Orang yang hanya tahu satu pendapat terutama dalam isu bernuansa agama biasanya terkejut atau kaget dan menunjukkan reaksi emosional. Sering kali cepat menilai negatif dan marah ketika mendengar ada pendapat lain. Lalu merasa diri paling benar, menggurui, su'udhan dan menuduh yang lain salah, sesat dan bertentangan dengan agama sambil mendalil. Tapi itupun "katanya-katanya" saja. Ya, kata si Fulan, kata si Fulan, orang yang diikutinya. Dia sendiri tak paham atas dalil atau sumber pendapat itu. Bahkan membaca tulisan Arab "gundul" (tanpa tanda baca) juga tak bisa. Apalagi cara memahami atau mengambil hukum dari sumber/dalil.

Jika ditelaah lebih dalam, ada informasi dari Abu Dzar, seorang sahabat Nabi mengenai kondisi zaman saat ini. Berikut teks yang diriwayatkannya:

عَنْ أَبِي ذَرٍّ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى الله عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: إِنَّكُمْ اَلْيَوْمَ فِي زَمَانٍ كَثِيْرٍ عُلَمَاؤُهُ قَلِيْلٍ خُطَبَاؤُهُ، وَيَأْتِيْ مِنْ بَعْدِ زَمَانٍ كَثِيْرٌ خُطَبَاؤُهُ قَلِيْلٌ عُلَمَاؤُهُ

"Sahabat Abu Dzar Al-Ghiffari mengatakan, bahwa Nabi SAW bersabda: 'Hari ini kalian berada pada zaman banyak ulama sedikit ahli pidato (penceramah). Kelak sesudah ini akan datang zaman banyak tukang pidato dan sedikit ulama.'" (HR. Ahmad)

Santri itu mengangguk-angguk sambil mengekspresikan wajah ceria. Lalu minta doa agar diberikan pengetahuan yang luas, hati dan pikiran terbuka.

Aku memberinya doa ini, yang aku peroleh dari guruku. Doa ini untuk kecerdasan pikiran, kedalaman pemahaman dan kuat ingatan.

اَللَّهُمَّ اَلْهِمْنِي عِلْمًا اَعْرِفُ بِهِ اَوَامِرَكَ وَاَعْرِفُ بِهِ نَوَاهِيَكَ وَارْزُقْنِى اَللَّهُمَّ بَلَاغَةَ فَهْمِ النَّبِيِّيْنَ وَفَصَاحَةَ حِفْظِ الْمُرْسَلِيْنَ

"Ya Allah, anugerahi aku ilmu yang dengannya aku mengerti perintah-perintah-Mu dan mengerti larangan-laranfan-Mu. Anugerahi aku wahai Allah pemahaman para Nabi dan kefasihan hafalan para utusan Tuhan."

وَاَكْرِمْنِي اَللَّهُمَّ بِنُوْرِ الْعِلْمِ وَسُرْعَةِ الْفَهْمِ وَاَخْرِجْنِي مِنْ ظُلُمَاتِ الْوَهْمِ وَافْتَحْ لِي اَبْوَابَ رَحْمَتِكَ وَعَلِّمْنِي اَسْرَارَ حِكْمَتِكَ يَارَبَّ الْعَالمَِيْنَ

“Wahai Allah, muliakan aku dengan cahaya ilmu pengetahuan dan kecepatan memahami. Keluarkan aku dari kegelapan keraguan/kedangkalan pengetahuan. Bukakan untukku pintu kasih-Mu. Ajari aku rahasia kebijaksanaan-Mu. Wahai Tuhan alam semesta."

Semoga bermanfaat. []


Catatan: Tulisan ini telah terbit pada tanggal 27 Januari 2021. Tim Redaksi mengunggah ulang dengan melakukan penyuntingan dan penyelarasan bahasa.

Penulis: KH. Husein Muhammad

Editor: Hakim