Beginilah Jawaban untuk Orang yang Suka Tanya Dalil

 
Beginilah Jawaban untuk Orang yang Suka Tanya Dalil

LADUNI.ID, Jakarta - Suatu hari aku ditanya teman, apa sih arti "dalil"?.

Ada apa sih tanya ini?, kataku.

"Soalnya saya sering ditanya teman: "mana dalilnya"?.

Lalu aku bercerita begini: dulu ketika aku belajar di pesantren, kiyaiku bercerita:

Di Arabia, ada orang Badui (yang hidupnya di pegunungan), dia tidak sekolah.  Suatu hari ditanya temannya: "kamu percaya ada Tuhan?.".  "Ya, aku percaya!", katany. Dalilnya?. Si badui menjawab singkat: "Ini kotoran kambing ini!". Tangannya menunjuk ke kotoran itu.

"Apa maksudmu?".

"Ada kotoran kambing berarti  menunjukkan ada kambing".

Maksudmu?

"Ada alam semesta ini, menunjukkan ada yang mengadakan/menciptakan," jelas si Badui.

"Wah, kamu hebat, cerdas, akhi".

Nah, begitulah ceritanya. Jadi dalil itu maknanya: petunjuk, tanda, bisa juga berarti indikator, atau kadang disebut "bukti". Orang Arab mengatakan:

الضحك دليل الفرح

Tertawa itu dalil (petunjuk, tanda gembira), atau :اللون الاسود دليل الاحداد/الحداد artinya warna hitam itu dalil/tanda/indikasi berkabung.

Jadi dalil itu bukanlah teks, meskipun teks juga bisa menjadi dalil atau katakanlah dalil bukan hanya teks, "nash" atau "nushush", tapi realitas juga merupakan dalil.

Ada sebuah hadits :

من دل على خير فله مثل اجر فاعله

"Siapa saja menunjukkan jalan kebaikan, maka dia memeroleh pahala seperti pahala orang yang melakukan kebaikan itu". 

Para sufi mengatakan :

كل شيء له اية تدل على انه واحد

"Setiap hal ada tanda yang menunjukkan bahwa Dia itu Satu".(*)

***

Penulis: KH. Habib Husein Muhammad
Editor: Muhammad Mihrob