Keterangan Hadis: Ahli Surga Tidak Kencing dan Tidak Berak

 
Keterangan Hadis: Ahli Surga Tidak Kencing dan Tidak Berak

LADUNI.ID, Jakarta - Janji Allah untuk para penghuni surga berupa segala macam kenikmatan tidaklah bisa kita lukiskan dengan kata-kata. Allah bahkan memanjakan para penghuni surga hanya dengan kesenangan belaka. Tidak ada rasa susah atau pun resah sedikitpun. Bahkan untuk menyempurnakan kenikmatan di dalam surga, dengan kekuasaan-Nya, Allah menjadikan semua penghuni surga tidak pernah membuang kotoran, baik itu berupa ingus, bersin, batuk, keluar mani, kencing maupun berak.

Dengan demikian mereka dapat merasakan kenikmalan surga secara maksimal tanpa khawatir mengalami kemudharatan akibat dari makanan dan minuman yang di konsumsinya. Juga tanpa ada kekhawatiran mengalami keloyoan akibat seringnya melakukan persetubuhan dengan para istrinya yang berupa bidadari-bidadari surga yang cantik jelita.

Dengan tidak kencing dan berak maka penghuni surga bisa bebas menikmati aneka makanan dan minuman tanpa ada rasa takut kekenyangan dan kembung perutnya. Sebab orang yang perutnya kembung atau kekenyangan pasti butuh untuk buang air kecil atau air besar. Hal ini tdak terjadi pada penghuni surga.

Seperti yang dikatakan oleh Jabir r.a.: Rasulullah SAW pernah bersabda: “Orang ahli surga makan dan minum, tetapi tidak buang air dan tidak buang ingus, juga tidak kencing, tetapi semua makanan itu jadi sendawa, bagaikan bau kasturi. Mereka diilhamkan tasbih dan takbir sebagai mana biasa keluar nafas".[1]

Rasulullah SAW dalam haditsnya bersabda: “Setiap kali ahli surga makan dan minum, maka keluarlah angin dari tubuhnya yang berbau harum seperti misik. Demikian ini terus berjalan selamanya setiap kali mereka habis makan dan minum”.[2]

Masalah ini juga pernah ditanyakan oleh orang Yahudi kepada Rasulullah SAW seperti yang diceritakan beliau kepada para shahabatnya: Ada seorang lelaki Yahudi datang kepada Rasulullah seraya berkata: "Wahai Abu Qasim[3], apakah engkau juga mengatakan bahwa penghuni surga itu bisa makan dan minum?”. Rasulullah SAW berkata kepada para shahabatnya: "Sesungguhnya orang yang memusuhi aku ini mengakui kepadaku mengenai surga“. Kemudian Rasulullah SAW berkata: "Benar, Demi Dzat di mana diriku berada dalam kekuasaan-Nya, sesungguhnya (setiap) seorang dari penghuni surga diberi kekuatan sama dengan 100 orang dalam hal makan, minum dan bersetubuh”. Lantas orang Yahudi tadi berkata: "Orang yang makan dan minum pasti berak“. Rasulullah SAW kemudian berkata: "Beraknya ahli surga adalah keringat yang keluar dari kulit mereka, yang keharumannya seperti misik, maka pada saat itu perut mereka mengempis".[4]

Dalam haditsnya Rasulullah SAW bersabda: Golongan pertama yang masuk surga bagaikan bulan purnama sinarnya yang berada di antara bintang-bintang di langit yang bercahaya. Mereka tidak kencing dan tidak berak, tidak beringus juga tidak meludah. Sisir mereka terbuat dari emas, keringat mereka misik, dupa mereka kayu gaharu, istri mereka adalah bidadari, akhlaq mereka sama dengan akhlaq seorang lelaki,[5] bentuk mereka seperti bentuk bapaknya, yaitu Nabi Adam a.s. dengan tinggi badan 60 dzira’ menjulang ke langit”.[6]

Dengan tidak kencing dan tidak berak, maka penghuni surga tetap berada dalam kebersihan dan kesucian, tanpa ternoda oleh kotoran apapun, baik kotoran dari tubuhnya maupun kotoran dari luar. Meskipun mereka makan dan minum sebanyak-banyaknya, serta mengumpuli bidadari berulang kali, tubuhnya tetap bersih dan suci, serta semakin harum aroma tubuhnya. Sebab setiap hari kenikmatan di dalam surga selalu bertambah, termasuk keharuman tubuhnya, kegantengannya, kecantikannya, kekuatannya dan kesuciannya.

 

[1] H.R. Muslim. Lihat Riyadiush Shalihin. hal: 704.
[2] Daqa‘iqul Akhbar. hal: 43. Bab: 46.
[3] Sebutan untuk Nabi Muhammad SAW.
[4] lhya Ulumugdin. Jilid: IV. hal: 3007.
[5] Akhlaq mereka sama dengan akhlaq seorang lelaki, artinya hati mereka itu sama sehingga tidak ada rasa dengki, iri, permusuhan dan dendam di antara mereka, karena hati mereka sama.
[6] Shahih Muslim. Jilid: VIII. hal: 146.


Sumber: Haqiqi Alif. 100 Berita dari Kubur. Jombang: Lintas Media, tanpa tahun.