Bolehkah Kita Mengaku Murid Habib Umar bin Hafidz?

 
Bolehkah Kita Mengaku Murid Habib Umar bin Hafidz?

LADUNI.ID, Jakarta - Suatu kali, ada yang bertanya kepada Al-Habib Munzir Al Musawa: bolehkan kita mengaku sebagai murid dari Maulana Al-Habib Umar bin Hafidz?

Pertanyaan tersebut dilontarkan lebih tepatnya dengan redaksi bahasa sebagai berikut.

"Yaa Habib, bolehkah saya mengaku sebagai murid Habib Umar sebagaimana saya telah mengaku bahwa antum adalah guru saya. Alangkah senangnya saya jika bersanad kepada guru Al-Habib Umar bin Hafidz”.

Menjawab pertanyaan tersebut, Habib Mundzir Al-Musawa memberikan penjelasan bahwa: "Murid ada dua macam saudaraku :

1. Murid Jasadiy: adalah orang yang belajar dengan guru tentang suatu ilmu, atau banyak cabang Ilmu.

2. Murid Ruhiy: adalah kecintaan seseorang pada seorang guru, dan mengikuti tuntunannya dan bimbingannya, walau tak pernah jumpa sekalipun.

Berdasarkan penjelasan dari Habib Mundzir Al-Musawa, bahkan orang yang tidak pernah berjumpa secara langsung dengan Habib Umar bin Hafidz juga bisa menjadi murid beliau, yakni murid ruhiy.

Tanpa bermaksud merendahkan tingginya derajat pertemuan secara langsung antara guru dan murid (face to face), mencintai ulama yang kita kagumi keilmuannya, sehingga kita berupaya untuk mengikuti tuntunan dan bimbingan dari ulama tersebut, dapat menjadikan kita sebagai murid. Meski tidak pernah berjumpa secara langsung sekalipun.

Semoga kita yang belum pernah bertemu dengan Al-Habib Umar bin Hafidz bisa menjadi murid ruhiy beliau... Aamiin.

Wallahu A'lam Bishowab.

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ الفَاتِحِ لِمَا أُغْلِقَ وَالخَاتِمِ لِمَا سَبَقَ نَاصِرِ الحَقِّ بِالحَقِّ وَالهَادِي إِلَى صِرَاطِكَ المُسْتَقِيمِ وَعَلَى آلِهِ حَقَّ قَدْرِهِ وَمِقْدَارِهِ العَظِيمِ.