Mendidik Anak Supaya Menjadi Laki-laki Sejati

 
Mendidik Anak Supaya Menjadi Laki-laki Sejati

LADUNI.ID, Jakarta - Tidak ada obat untuk penderita kelainan seks (h*m* / s*d*m). Obatnya hanya meninggal agar dia beristirahat dari fitnah dunia dan isinya, makanya hadd (hukumannya) dalam al-Qur'an adalah hukuman mati.

Berbeda dengan mencuri, hukumannya potong tangan. Karena jika seorang pencuri dipotong tangannya, maka keinginan untuk mencuri akan hilang.

Para dokter jiwa sendiri mengakui bahwa mereka tidak punya solusi untuk penyakit itu.

Nah, yang terpenting dari upaya pengobatan adalah pencegahan penyakit itu sendiri, karena para penderita yang ada biasanya adalah para korban pelecehan saat mereka kecil dan belum faham, sehingga tertanam dalam jiwa mereka perilaku itu.

Jadi caranya:

Pertama, rawat puteramu baik-baik, bahkan lebih dari merawat anak-anak perempuan. Jangan biarkan mereka jauh dari pengawasan, seperti: menginap di luar rumah, meskipun sepupu atau  dititipkan lama di rumah tetangga tanpa pantauanmu.

Ajarkan putera atau puterimu sejak dini untuk tidak membuka pakaiannya di depan siapapun. Dan beritahukan pada mereka bahwa tidak boleh ada siapapun yang membuka pakaian dan menyentuh badan mereka dengan alasan apapun.

Di antara tarbiyah Nabawiyah adalah; memisahkan anak-anak dalam tempat tidur; tidak satu selimut berdua, meskipun sejenis, saat mereka tidak berpakaian lengkap.

Kedua, didik sesuai kodratnya. Kalau puteramu sudah mumayyiz, sekarang usia 7 tahun, untuk diperlakukan sebagai seorang dewasa;

  • Tidak memakai pakaian kecuali pakaian laki-laki; jangan berambut panjang, supaya tidak timbul jiwa khunusah (banci).
  • Bawa shalat jum'at dengan memakaikan kostum yang sesuai, seperti jubah & kopiah.
  • Shalatnya di tengah jamaah laki-laki bukan jamaah perempuan, supaya tidak berperilaku seperti perempuan.
  • Bawa ke pengajian dll bersamamu.
  • Ajak dan persilahkan dia bersamamu dalam kumpulan laki-laki dewasa saat kedatangan tamu dll, jangan mengusir dan memerintahkannya untuk duduk bersama saudari-saudarinya atau ibunya.
  • Limpahkan tanggung jawab sejak dini; jika kamu keluar rumah saat ada keperluan, beritahukan dia: "kamu laki-laki di rumah ini, jaga baik saudari-saudarimu dan ibumu.

Sayyiduna Ibn Abbas yang berusia 10 tahun duduk di sebelah kanan Sayyiduna Rasulullah SAW, sementara sepupu beliau, Sayyiduna Khalid bin al-Walid, seorang tokoh besar dan jauh lebih tua duduk di sebelah kiri Sayyiduna Rasulullah SAW. Ketika Sayyiduna Rasulullah SAW minum, Beliau berkata pada Sayyiduna Abdullah: "Apakah kamu mengidzinkan untuknya agar minum duluan?" karena aturannya memang kanan. Dan Sayyiduna Abdullah menjawab: "Selamanya, aku tidak mungkin membiarkan siapapun untuk mengambil bekas mulut Anda".

Begitulah, Sayyiduna Rasulullah SAW mendidik para lelaki sejati, juga upaya pencegahan agar jangan sampai orang-orang yang kamu kasihi terjeremus dalam masalah yang sangat sulit untuk mereka. (Faedah, 27 November 2020 bersama Maulana Syekh Yusri Rusydi al-Hasani)

Semoga Allah SWT menjaga anak-anak kita semua. Aamiin ya Rabbal ‘aalamiin…

***

Penulis: Hilma Rosyida Ahmad
Editor: Muhammad Mihrob