Bersyukur karena Banyaknya Ulama dan Dokter di Negeri Ini

 
Bersyukur karena Banyaknya Ulama dan Dokter di Negeri Ini

LADUNI.ID, Jakarta - Seluruh negara di dunia saat ini sedang berjuang menghapi wabah virus corona yang tak tahu kapan akan berakhir. Virus corona, sebagaimana disampaikan oleh Dr. Saskia (SasQa), merupakan wabah karena penularannya yang begitu cepat, mudah dan menimbulkan kematian yang banyak dalam waktu yang sangat sebentar.

Virus adalah spesies makhluk hidup yang tidak mudah mati oleh panas matahari dan hawa panas lainnya. Ia mampu bertahan hidup di permukaan plastik dan kayu selama berjam-jam. Dalam kasus virus corona atau, yang biasa disebut, Covid-19, penularannya bisa melalui percikan ludah, micro droplet, bahkan menurut penelitian yang terakhir dilakukan, virus ini bisa bertahan di udara, melayang dalam jarak 8 meter.

Dengan demikian Dr. Saskia mengatakan bahwa semua orang diwajibkan untuk memakai masker, tidak menyentuk orang lain, sering mencuci tangan di air mengalir, bahkan sangat disanksikan menyentuh hidung atau mulut sendiri. Hal ini dilakukan karena virus ini merupakan virus yang harus dihadapi dengan tingka kewaspadaan tinggi.

Oleh karena virus yang sangat berbahaya itulah, Arab Saudi bahkan sampai menutup Mekah dan Madinah, padahal dua negara itu merupakan salah satu sumber pendapatan utama karena harga minyak turun drastis. Bahkan negara-negara lain seperti Qatar, Dubai, Oman Syiria, Iran dan Iraq juga memberlakukan penutupan.

Apa yang dilakukan oleh negara-negara itu sesuai dengan hadis Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam yaitu, jika di suatu daerah terjadi wabah maka jangan memasuki daerah itu, sementara penduduk di daerah itupun dilarang untuk keluar ke daerah lain. Jika sunnatullah semacam ini dilanggar, maka akan menimbulkan konsekuensi yang amat serius.

Bagaimana dengan Indonesia? Sebagaimana disampaikan Ustadz Ma’ruf Khozin, kita patut bersyukur alhamdulillah karena negara Indonesia terdapat banyak ulama dan kiai yang memiliki keahlian di bidang agama dan dokter yang memiliki keahlian di bidang medis. Hal ini sebagaimanya pesan dari Imam Asy-Syafi’I sebagai berikut,

َلَا تَسْكُنَنَّ بَلَدًا لَا يَكُوْنُ فِيْهِ عَالِمٌ يُفْتِيكَ عَن دِينِك، وَلَا طَبِيبٌ يُنْبِئُكَ عَنْ أَمْرِ بَدَنِك

“Janganlah kau bertempat tinggal di suatu negeri yang tidak ada seorang ulama yang bisa memberikan fatwa dalam masalah agamamu, dan juga tidak ada dokter yang memberitahu tentang (kesehatan) tubuhmu.” [Adab Asy-Syafi’i wa Manaqibuhu, 244].

Berdasarkan pesan yang sangat berharga itulah, peran ulama dan dokter menjadi sangat penting di suatu daerah. Tanpa keduanya, maka akan sangat mustahil suatu daerah akan mengalami kemakmuran dan kesejahteraan. Ulama akan selalu mengingatkan tentang bagaimana menjalani hidup sesuai dengan tuntutan agama. Dokter akan selalu mengingatkan tentang bagaimana pentingnya menjaga kesehatan agar tetap bisa beraktivitas dan beribadah.

Dengan demikian mari patuhi ulama dan dokter kita, sebab mereka lah yang selalu berjuang untuk hidup kita. Tidak perlu banyak menyanksikan kecuali yang pantas untuk disanksikan, selebihnya kita hanya perlu nderek atau ikut mereka yang sudah memiliki kompetensi dan kemampuan demi menciptakan kehidupan yang baik untuk umat.

Akhirnya tulisan ini sekadar pelajaran dari Dr. Saskia SasQa dan Ustadz Ma’ruf Khozin tentang bagaimana seharusnya kita bersikap di tengah pandemi virus corona yang hingga kini belum diketahui kapan akan berakhir. Semoga bermanfaat.