Ziarah di Makam KH. M. Hasyim Latief Sidoarjo, Sang Komandan Tempur Hizbullah

Memperoleh Donasi Sebesar : Rp 0. Donasi Sekarang
 
Ziarah di Makam KH. M. Hasyim Latief Sidoarjo, Sang Komandan Tempur Hizbullah

Daftar Isi

Laduni.ID, Jakarta - KH. M. Hasyim Latief beliau adalah seorang ulama pejuang yang pernah menjadi komandan tempur di barisan Hizbullah, selain itu beliau adalah seorang tokoh Nu dan juga seorang pendidik.

Di mata masyarakat, KH. Hasyim Latief adalah orang yang rendah hati dan tidak sombong. Beliau selalu memikirkan keadaan umat terutama warga NU, kepentingan pribadi dan keluarga dinomor duakan. Beliau adalah orang yang jujur, berani beramar ma’ruf dan nahi munkar serta orang yang selalu konsisten dan bersungguh-sungguh dalam melakukan sesuatu. Banyak yang mengakui bahwa KH. Hasyim Latief adalah sosok yang sangat disiplin.

Tahun-tahun berikutnya, KH. M. Hasyim Latief aktif dalam kepengurusan di NU dalam berbagai level, mulai dari ketua PWNU Jawa Timur, wakil ketua PBNU, wakil Rais Syuriah PBNU, dan Mustasyar PB NU. Beliau juga pernah aktif menjadi anggota legislatif di Jawa Timur dan duduk sebagai wakil ketua DPRD dan anggota DPR RI dengan menjadi anggota komisi VI bidang pendidikan dan agama.

Profil

KH. M. Hasyim Latief lahir pada hari Rabu 26 Dulqo’dah 1346 H atau pada 16 Mei 1928 di rumah H. Syukur (kakak dari Asiyah) di desa Pakelan Kecamatan Kota Kabupaten Kodya Kediri. Beliau merupakan anak dari pasangan H. Abdul Latief dengan Asiyah.

Pada usia 5 tahun (1933), Hasyim Latief diajak pindah oleh orang tuanya ke daerah Jombang, yakni Desa Somobito. Semenjak pindah dari Kediri ke Jombang, ayahnya tetap menjalankan usaha sebagai pandai besi dan juga pedagang. Demikian juga ibunya ikut membantu mencari nafkah dengan membuat jajan gorengan, kemudian di titipkan ke penjual keliling.

Semenjak kecil Hasyim Latief dididik dan dilatih (ditempa) dalam situasi dan kondisi yang begitu keras, dengan disiplin yang tinggi, walaupun suasana kehidupan orang tuanya dalam kondisi berkecukupan pada waktu itu.

Kemandirian dan kerja keras yang di lakukan H. Abdul Latief disaksikan oleh anak-anaknya termasuk Hasyim Latief pada waktu itu, menjadikan motivasi dorongan yang kuat bagi Hasyim Latief  untuk melakukan usaha mandiri dengan membantu ibunya berjualan. Dengan menjual kue gorengan ibunya untuk dibawa keliling ke desa-desa sekitarnya.

Demikian juga sikap tegas dan disiplin dalam menjalankan perintah agama yang diterapkan H. Abdul Latief kepada anak-anaknya menjadikan Hasyim Latief tidak mudah mengeluh dan putus asa, tapi menjadikan anak yang percaya diri dalam kesederhanaan dan mampu selalu bersyukur atas apa yang dimiliki dari pemberian yang diterima.

Guru-guru beliau di antaranya:
1. KH. Hasyim Asy’ari 
2. KH. Mahfudz Anwar
3. Kiai Syarkawi (Blitar)
4. Kiai Da’im (Kudus)
5. Kiai Nur Azis (Singosari)
6. Kiai Syamsun (Gayam)
7. KH. Syamsul Huda Sumobito
8. KH. Arif Balongdowo, Jombang.

Untuk kelanjutannya tentang Profil beliau silahkan baca di Biografi KH. M. Hasyim Latief

Lokasi Makam

KH. M. Hasyim Latief wafat pada usianya yang ke 77, pada hari selasa 19 April 2005 pukul 12.05. KH. Beliau dimakamkan di komplek pemakaman keluarga YPM Ngelom Sepanjang, Sidoarjo, Jawa Timur.

Haul

Haul beliau diperingati tiap tahun pada bulan Jumadi Akhir tahun Hijriah di YPM Ngelom Sepanjang, Sidoarjo, Jawa Timur.

Motivasi Ziarah Menurut Syekh An Nawawi al Bantani

1. Untuk Mengingat mati dan Akhirat
2. Untuk mendoakan
3. Untuk mendapatkan keberkahan
4. Memenuhi hak ahli kubur yang diziarahi, seperti ke makam orang tua

Fadilah

Makam KH. M. Hasyim Latief banyak dikunjungi para peziarah dan santri. Tak hanya datang dari wilayah Sidoarjo saja. Banyak peziarah yang datang dari luar kota dan bahkan dari luar Jawa yang makamnya berada di Komplek pemakaman KH. M. Hasyim Latief di Sidoarjo.

Ada keyakinan dari masyarakat dan santri yang datang ke sana bahwa dengan berziarah, berdoa dan bertawassul di makam KH. M. Hasyim Latief
Dimudahkan dalam mencapai cita-citanya, ditingkatkan derajatnya, dimudahkan mendapatkan keturunan anak yang sholeh dan sholehah.

Oleh-oleh

Oleh-oleh yang bisa dibeli dan dibawa pulang usai ziarah di Sidoarjo di antaranya:
Otak-otak Bandeng, Terasi Sidoarjo, Ote-ote Porong, Kerupuk Udang, Kerajinan Kulit, Petis, Bandeng Asap, Kerajinan Tempurung Kelapa, Batik Sidoarjo.