Kisah Abu Yazid dan Tersiksanya Rasulullah Melihat Umatnya Seperti Ini

 
Kisah Abu Yazid dan Tersiksanya Rasulullah Melihat Umatnya Seperti Ini

LADUNI.ID, Jakarta - Suatu saat, ketika Abu Yazid Al-Busthami sedang terdiam, kemudian ada muridnya membaca sebuah ayat ini,

وَسِيْقَ الَّذِيْنَ اتَّقَوْا رَبَّهُمْ اِلَى الْجَنَّةِ زُمَرًا ۗحَتّٰىٓ اِذَا جَاۤءُوْهَا وَفُتِحَتْ اَبْوَابُهَا وَقَالَ لَهُمْ خَزَنَتُهَا سَلٰمٌ عَلَيْكُمْ طِبْتُمْ فَادْخُلُوْهَا خٰلِدِيْنَ (٧٣

Wasiiqa alladziina ittaqaw rabbahum ilaa aljannati zumaran hattaa idzaa jaauuhaa wafutihat abwaabuhaa waqaala lahum khazanatuhaa salaamun 'alaykum thibtum faudkhuluuhaa khaalidiina

“Dan orang-orang yang bertakwa kepada Tuhan dibawa ke dalam syurga berombong-rombongan (pula). Sehingga apabila mereka sampai ke syurga itu sedang pintu-pintunya telah terbuka dan berkatalah kepada mereka penjaga-penjaganya: Kesejahteraan (dilimpahkan) atasmu. Berbahagialah kamu! maka masukilah syurga ini, sedang kamu kekal di dalamnya.” (QS. Az-Zumar ayat 73).

Mendengar ayat itu, Abu Yazid Al-Busthami langsung terkaget hampir pingsan. “Masya Allah, sungguh sangat celaka orang itu, sungguh sangat repot menjadi orang seperti itu,” ujar Abu Yazid Al-Busthami, sebagaimana dikutip Laduni.id dari ceramah KH Ahmad Bahauddin Nursalim.

Semua orang yang mendengar Abu Yazid heran semua. Sebab, orang yang sudah dikirim ke surga adalah orang yang sudah punya maqam yang tinggi. Abu Yazid pun menangis secara histeris. Setelah itu, Abu Yazid kemudian sadar dari tangis dan kagetnya.

Kemudian ada muridnya yang bertanya kepada Abu Yazid, “Itu kan orang-orang baik karena dikirim ke surga?”

Kemudian Abu Yazid Al-Busthami menjawab, “Sungguh celaka orang itu, orang yang sudah di pinggir Allah itu tidak butuh digiring (dibawa), kok nakal sekali orang itu?!, Mau bertemu Allah saja masih nunggu digiring,” kata Abu Yazid.

Kemudian dia membaca ayat ini,

اِنَّ الْمُتَّقِيْنَ فِيْ جَنّٰتٍ وَّنَهَرٍۙ (٥٤

فِيْ مَقْعَدِ صِدْقٍ عِنْدَ مَلِيْكٍ مُّقْتَدِرٍ ࣖ (٥٥

Inna almuttaqiina fii jannaatin wanaharin (54) fii maq'adi shidqin 'inda maliikin muqtadirin (55)

Artinya: “Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa itu di dalam taman-taman dan sungai-sungai, di tempat yang disenangi di sisi Tuhan Yang Berkuasa.” (Q.S. Al-Qamar ayat 54-55).

Lalu, Abu Yazid Al-Busthami kemudian mengatakan bahwa orang yang selama hidupnya itu sudah dekat dengan Allah, orang yang selama hidupnya itu sudah bermunajat kepada Allah itu tidak perlu digiring. Karena hingga hari kiamat itu sudah berjejer dengan Allah.

Itulah maqamnya para syuhada. Jadi sudah berjejer dengan Allah. Dan Allah sudah mengesahkan mereka menjadi syahid, menjadi syuhada.

Maka dari itu, Nabi Muhammad Rasulullah Saw akan merasa sangat tersiksa ketika menyaksikan umatnya yang tidak layak mendapat syafaat Nabi Muhammad Rasulullah SAW. Betapa Rasulullah SAW sangat mengasihi umatnya, bahkan mereka yang tidak pantas mendapat syafaat Rasulullah pun, telah beliau tangisi dan membuat beliau tersiksa karenanya.

Semoga kisah ini menjadi pelajaran bagi kita semua untuk selalu mendekatkan diri kepada Allah dan supaya selalu berusaha agar bisa mendapat syafaat Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam. Aamiin ya Rabbal 'aalamiin...

 


  • Kisah ini ditulis berdasarkan ceramah KH Ahmad Bahauddin Nursalim atau Gus Baha