Hukum Shalat Menggunakan Masker di Tengah Pandemi COVID-19

 
Hukum Shalat Menggunakan Masker di Tengah Pandemi COVID-19

LADUNI.ID, Jakarta - Salah satu cara untuk memutus mata rantai dan penularan COVID-19 dengan menggunakan masker, dan orang yang sedang dalam keadaan sakit atau flu disarankan untuk tidak melakukan shalat jamaah di masjid karena dikhawatirkan akan menularkan ke jamaah yang lainnya, namun tidak jarang mereka yang kondisinya tidak prima tetap melakukan shalat jamaah di masjid.

Lalu bagaimana hukum menggunakan masker ketika shalat, karena dikhawatirkan akan menularkan virus ke jamaah yang lain?

Dikutip dari laman pissktb.com, secara umum kita tahu bahwasanya memakai masker hukumnya makruh ketika mengerjakan sholat, terkadang orang berat untuk memakai masker tapi karena untuk melindungi diri kita dari wabah seseorang itu harus memakai masker agar terhindar dari wabah. Sehingga dalam keadaan karena khawatir terkena covid-19 maka memakai masker ketika sholat tidak makruh, sebab yang makruh menutup mulut adalah ketika tidak ada hajat.

Dalam kitab Al-Hawi Al-Kabir disebutkan: antara dahi dan hidung yang difardhukan saat sujud ialah dahinya saja, ketiadaan hidung jika waktu sujud hanya menempel dahinya saja pada tempat sujud tanpa menempel hidung maka sujudnya Sah, dan bila sebaliknya, hanya hidungnya saja yang menempel tanpa dahi maka sujudnya tidak Sah.

Menurut 'Ikrimah dan Sa'id ibn Jubair kedua-duanya dahi dan hidung difardhukan menempel pada tempat sujud, maka jika sujud hanya salah satunya saja tidak Sah. Menurut Abu Hanifah: di antara dahi dan hidung yang difardhukan saat sujud itu salah satunya saja sehingga bila sujud dahinya saja tanpa hidung atau sujud hidungnya saja tanpa dahi maka sujudnya Sah. Wallohu a'lam.


Referensi :
Asbah Wa Nadzoir :

المشقة تجلب التيسير
والمراد بالقاعدة: أن الأحوال التي تحصل فيها مشقة أو عسر أو حرج على المكلف عند تطبيقه بعض الأحكام الشرعية، فإن الشريعة تأتي برفع هذا الحرج والمشقة، وذلك بتخفيف الحكم عليه
ضابط المشقة التي توجب التخفيف: أنها المشقة العارضة الظاهرة، التي إذا فعلت معها العبادة حصل بذلك ضرر على الفاعل؛ كذهاب نفسه، أو تلف عضو من أعضائه، أو زيادة مرضه، أو تأخر شفائه، أو ألم ظاهر
قول الله تعالى: ﴿ يُرِيدُ اللَّهُ بِكُمُ الْيُسْرَ وَلَا يُرِيدُ بِكُمُ الْعُسْرَ ﴾
وحديث أنس رضي الله عنه أن النبي صلى الله عليه وسلم قال: "يسروا ولا تعسروا، وبشروا ولا تنفروا". متفق عليه

- Al-Hawil Kabir. Juz. 2/ Hal. 126 :

(فَصْلٌ)
فَإِذَا ثَبَتَ هَذَا فَهُوَ مَأْمُورٌ أَنْ يَسْجُدَ عَلَى رُكْبَتَيْهِ، وَقَدَمَيْهِ وَيَدَيْهِ، وَجَبْهَتِهِ، وَأَنْفِهِ، فَأَمَّا الْجَبْهَةُ وَالْأَنْفُ، فَفَرَضَ السُّجُودَ مُتَعَلِّقٌ بِالْجَبْهَةِ دُونَ الْأَنْفِ، فَإِنْ سَجَدَ عَلَى جَبْهَتِهِ أَجْزَأَهُ، وَإِنْ سَجَدَ عَلَى أَنْفِهِ لَمْ يُجْزِهِ، وَقَالَ عِكْرِمَةُ، وَسَعِيدُ بْنُ جُبَيْرٍ: فَرْضُ السُّجُودِ مُتَعَلِّقٌ بِالْجَبْهَةِ، وَالْأَنْفِ، وَإِنْ سَجَدَ عَلَى أَحَدِهِمَا لَمْ يُجْزِهِ حَتَّى يَسْجُدَ عَلَيْهِمَا مَعًا

وَقَالَ أبو حنيفة: فَرْضُ السُّجُودِ مُتَعَلِّقٌ بِكُلِّ وَاحِدٍ مِنْهُمَا عَلَى الْبَدَلِ، فَإِنْ سَجَدَ عَلَى جَبْهَتِهِ دُونَ أَنْفِهِ أَجْزَأَهُ، وَإِنْ سَجَدَ عَلَى أَنْفِهِ دُونَ جَبْهَتِهِ أَجْزَأَهُ وَاسْتَدَلَّ مَنْ أَوْجَبَ السُّجُودَ عَلَى الْأَنْفِ مَعَ الْجَبْهَةِ بِرِوَايَةِ عُرْوَةَ عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ - صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّم قَالَ: " لَا صَلَاةَ لِمَنْ لَا يُوضِعُ أَنْفَهُ عَلَى الْأَرْضِ " وَاسْتَدَلَّ مَنْ جَعَلَ السُّجُودَ عَلَى الْأَنْفِ دُونَ الْجَبْهَةِ مُجَزِّئًا بِمَا رُوِيَ عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّم أَنَّهُ قَالَ لِلَّذِي عَلَّمَهُ الصَّلَاةَ: "مَكِّنْ جَبْهَتَكَ وَأَنْفَكَ مِنَ الْأَرْضِ "فَلَمَّا لَمْ يَكُنِ الْجَمْعُ بَيْنَهُمَا مُسْتَحَقًّا وَكَانَ لَوْ سَجَدَ عَلَى جَبْهَتِهِ دُونَ أَنْفِهِ أَجْزَأَهُ كَذَلِكَ لَوْ سَجَدَ عَلَى أَنْفِهِ دُونَ جَبْهَتِهِ أَجْزَأَهُ

وَدَلِيلُنَا رِوَايَةُ الشَّافِعِيِّ عَنْ سُفْيَانَ عَنِ ابْنِ طَاوُسٍ عَنْ أَبِيهِ عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ: أُمِرَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّم َ أَنْ يَسْجُدَ مِنْهُ عَلَى يَدَيْهِ وَرُكْبَتَيْهِ وَأَطْرَافِ أَصَابِعِهِ وَجَبْهَتِهِ وَنُهِيَ أَنْ يَكُفَّ الشَّعْرَ وَالثِّيَابَ وَعِنْدَ أبي حنيفة: أَنَّ كُلَّ عُضْوٍ كَانَ مَحَلًّا لِلسُّجُودِ كَانَ مُغْنِيًا وَلَمْ يَكُنْ مُخَيَّرًا بَيْنَهُ وَبَيْنَ غَيْرِهِ كَالْيَدَيْنِ، وَخَبَرُ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا يُحْمَلُ عَلَى الِاسْتِحْبَابِ وَنَفْيِ الكمال