Biografi KH. R. A. Arwan Bauis SH

 
Biografi KH. R. A. Arwan Bauis SH
Sumber Gambar: Istimewa, Ilustrasi: laduni.ID

Daftar Isi:

1.    Riwayat Hidup dan Keluarga
1.1  Lahir
1.2  Wafat

2.    Perjalanan Hidup dan Dakwah
2.1  Kiprah di Nahdlatul Ulama
2.2  Memimpin LP Ma'Arif NU

3.    Sahabat KH. Abdurrahman Wahid (Gus Dur)
4.    Karomah

1. Riwayat Hidup dan Keluarga

1.1 Lahir
KH. R.A. Arwan Bauis SH lahir pada 9 Januari 1949 M. di Bantul, Yogyakarta. Beliau merupakan putra dari pasangan H. Busyro Abdullah dengan Hj. Solihah.

1.2 Wafat
KH. R.A. Arwan Bauis SH wafat pada Selasa malam, 11 Agustus 2015 M. Beliau menghembuskan nafas terakhirnya setelah menderita leukemia bertahun-tahun. Jenazahnya disemayamkan di Makam Wonokromo Pleret Bantul, pada Hari Rabu, 12 Agustus 2015 M.

Para pelayat yang hadir di antaranya adalah putri Gus Dur, Nyai Alissa Qotrunnada, KH. Asyhari Abta, Prof. Rochmat Wahab, Drs. Noor Hamid dari Kanwil Kemenag DIY, dan mantan Bupati Bantul Hj. Sri Surya Widati.

Upacara pemakaman dimulai pukul 14.00, dan didoakan oleh beberapa kyai, di antaranya adalah KH. R. Najib Abdul Qodir dari Pesantren Al-Munawwir Krapyak, KH. Mu’tashim Billah dari Pesantren Sunan Pandanaran Sleman, KH. Dr. H. Malik Madaniy, M.A (mantan Katib ‘Aam PBNU), dan KH. Abu Salim Aliy (Pesantren Hidayatul Muttaqien Lodoyong Tempel Sleman).

2. Perjalanan Hidup dan Dakwah

2.1 Kiprah di Nahdlatul Ulama
Peranan KH. R.A. Arwan Bauis SH di Nahdlatul Ulama dimulai ketika beliau menjadi Ketua IPNU Bantul. Kemudian pengalamannya berlanjut dengan menjadi anggota GP Ansor.

Tidak berhenti di sini, kiprah organisasinya terus berlanjut, KH. R.A. Arwan Bauis SH dipercaya untuk menahkodai LP. Ma’arif NU DIY. Kemudian pernah juga menjadi Wakil Ketua PWNU DIY, mendampingi KH. Sofwan Helmi.

Menurut Dr. KH. Hilmy Muhammad, Wakil Rais Syuriah PWNU DIY, sosok KH. R.A. Arwan Bauis SH adalah pejuang NU tulen dan sesepuh Ansor. Beliau adalah murid Simbah almarhum KH. Ali Maksum, dan juga sahabat sekaligus pengawal almarhum KH. Abdurrahman Wahid bila sedang berkunjung di Jogja. Komitmen perjuangan beliau terhadap NU tak bisa diragukan sama sekali, lahir-batin.

Di masa awal reformasi, lanjut Gus Hilmy, beliau mencapai puncak karir jabatan dan senioritas di Departemen Agama Wilayah DIY. KH. R.A. Arwan Bauis SH sebenarnya berhak menduduki jabatan Kakanwil. Akan tetapi karena ada komitmen sharing kekuasaan, yaitu khusus untuk DIY dan Sumatera Barat diserahkan untuk kalangan Muhammadiyah, maka beliau menerima hal tersebut dengan penuh legowo.

Ini menjadi pelajaran besar bagi kita bahwa jabatan bukan segala-galanya, dan bahwa NU sebagai lembaga dakwah dan pengabdian tidak sepatutnya dijadikan pijakan guna mendapatkan suatu kedudukan tertentu. Komitmen ini telah diteladankan oleh KH. R.A. Arwan Bauis SH.

2.2 Memimpin LP Ma’arif NU
Saat memimpin LP Ma’arif PWNU DIY, karakter dan jiwa ke-NU-an KH. R.A. Arwan Bauis SH mulai tampak sangat jelas dan tegas. Sekolah-sekolah swasta bermanhaj Aswaja, yang sebelumnya tidak memiliki status yang jelas, beliau akomodasi ke dalam naungan yayasan LP Ma’arif NU. Pada masa itu banyak kader-kader NU yang merasa tidak percaya diri.

Mereka enggan mengaku sebagai warga Nahdliyin. Tetapi tidak bagi KH. R.A. Arwan Bauis SH. Baginya, Nahdlatul Ulama adalah ideologi, sekaligus identitas yang harus mendapat pengakuan di ruang publik. Beliau tampil dengan elegan bahwa jati dirinya adalah Nahdliyin. Sikap itu pula yang ditunjukkan ketika beliau, baik di Kemenag, Sleman maupun di Kanwil Kemenag DIY.

3. Sahabat KH. Abdurrahman Wahid (Gus Dur)
KH. R.A. Arwan Bauis SH dengan Presiden RI ke-4, KH. Abdurrahman Wahid (Gus Dur) adalah sahabat dekat. Dalam banyak kesempatan, Jika Gus Dur ke Yogyakarta, hampir bisa dipastikan berkunjung ke rumah beliau, walaupun saat itu hanya sekedar untuk menyapa dan melepas rindu. Pertemanan keduanya terjalin begitu erat, sejak dulu.

Saat Gus Dur mendirikan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) di awal masa reformasi, KH. R.A. Arwan Bauis SH turut andil dalam pembentukan DPW PKB di wilayah Yogyakarta. Madrasah Al-Munajah yang didirikan KH. R.A. Arwan Bauis SH diresmikan pula oleh Gus Dur. Aktivitasnya di organisasi NU, memang tidak bisa diragukan sama sekali, tapi juga di dalam dunia pendidikan beliau juga tetap aktif. Seakan bisa diibaratkan bahwa kehidupan sehari-hari tak bisa dipisahkan dari pengabdiannya kepada Nahdlatul Ulama

4. Karomah
Ada kisah menarik terkait karomah yang dimiliki oleh KH. R.A. Arwan Bauis SH. Kisah ini diceritakan oleh Pembimbing KBIH Ar-Raudhah, KH. Abu Salim Aliy. Di saat jutaan umat Islam berkumpul di Mina, cuacanya sangat panas, terutama bagi orang-orang Indonesia. Menurut penuturan KH. Abu Salim Aliy, pada Minggu, 5 Oktober 2014 M, siang suhu udara mencapai 47 derajat celcius.

Menghadapi cuaca ekstrim tersebut, KH. Abu Salim Aliy merencanakan untuk melakukan nafar awwal, yakni meninggalkan Mina lebih awal sehari untuk kembali ke Makkah. Rencana inipun lantas dikonsultasikan kepada Ketua KBIH Ar-Raudhah KH. R.A. Arwan Bauis SH yang berada di Yogyakarta.

Akan tetapi, KH. R.A. Arwan Bauis SH justru menyarankan agar para jamaah diajak mengamalkan ayat; “Ya naaru kuni bardan wa salaman” yang artinya, "wahai api, jadilah dingin dan membawa keselamatan". Para jamaah pun lantas diajak membaca petikan ayat tersebut sebanyak 100 kali.

"Atas petunjuk Ketua KBIH Ar-Raudhah, Bapak KH. R.A. Arwan Bauis SH jamaah habis Duhur kita ajak membaca, 'ya naaru kuni bardan wasalaman' 100x. Alhamdulillah, tidak lama kemudian mendung dan gerimis,” tutur KH. Abu Salim Aliy mengakhiri ceritanya.

Kejadian tersebut merupakan sebuah keajaiban. Berarti doa tersebut langsung dikabulkan oleh Allah SWT. Karena itu pulalah jamaah Ar-Raudhah tetap melanjutkan untuk mengambil nafar tsani.

Sebelumnya artikel ini dieditt pada tanggal 11 Agustus 2023, dan diedit kembali dengan penyelarasan bahasa pada tanggal 09 Januari 2024,

 

Lokasi Terkait Beliau

    Belum ada lokasi untuk sekarang

List Lokasi Lainnya