Hukum Dokter yang Gagal Tangani Pasien

 
Hukum Dokter yang Gagal Tangani Pasien

LADUNI.ID, Menjadi seorang dokter tidaklah mudah, banyak resiko yang harus dihadapinya.

Salah satunya ialah bertanggung jawab atas kesembuhan pasien.

Namun bagaimanakah ketika seorang dokter gagal dalam menangani pasien hingga mengakibatkan kematian ?

Berikut jawaban yang ada dalam artikel Pustaka Ilmu Sunni Salafiyah :

1. Jika Dokter yang belum ahli ketika ia mengobati pasienya lalu terjadi kesalahan maka harus dloman atau bertanggung jawab yang artinya jika si pasien sampai meninggal maka wajib diqishos sesuai syarat qishos atau bayar diyat.berdasarkan hadits nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan Imam Abu Dawud dan Imam Nasaa'i :

لقوله عليه الصلاة والسلام: «من طبب ولم يعلم منه طب فهو ضامن» رواه أبو دواد

"Barang siapa yang mengobati sedang ia tidak mengerti perihal mengobati maka ia adalah orang yang dlomin/wajib bertanggung jawab".misal:seseorang yang tidak mengerti/tidak ahli prihal kedokteran (pengobatan) mengatakan kepada pasienya "Minumlah obat ini" lalu si pasien meminum obat tersebut.seteah itu si pasien meninggal maka di perinci juga :

  • a.jika ia seseorang yang mumayyiz (orang yang bisa membedakan mana yang madlorot atau maslahat) dalam artian tidak gegabah juga maka wajib diyat sebagai kewajiban tanggung jawabnya (dlomin). karena ia adalah orang yang tidak mengerti perihal bidang pengobatan / kedokteran.
  • b.namun jika ia tidak bisa membedakan mana yang madlorot atau maslahat dalam artian gegabah juga maka ia wajib dlomin yaitu diqishos.

2. Kalau dokter yang sudah ahli dalam bidang kedokteranya, jujur, adil, mempunyai kecerdasan, kepiawaian dan mahir dalam bidang kedokteranya jika tidak gegabah atau sembrono maka tidak wajib dloman/bertanggung jawab yang artinya tidak terkena hukum qishos ataupun diyat.

- Kitab bughyatu al mustarsyidin hal. 251 :

(مسألة): يحرم على من لم يعرف الطب وقوانينه المعروفة عند أهله الإقدام على التطبب من الكتب المصنفة في ذلك من غير خبرة بمعرفة العلة جنساً ونوعاً، والتمييز بين البلدان والأزمان والأسنان، ويفسق بتعاطيه لذلك وتردّ شهادته، ويضمن ما تولد من تطببه لقوله عليه الصلاة والسلام: «من طبب ولم يعلم منه طب فهو ضامن» رواه أبو دواد والنسائي، ويعرف عدم تطببه بقول عدلين طبيبين غير عدوين، فلو قال غير العارف للمريض: ابلع هذا الدواء فبلعه، فإن كان مميزاً وجبت الدية، وإلا فالقصاص بشرطه، أما العارف بالطب فلا ضمان عليه إن كان صدوقاً عدلاً صاحب ذكاء وحذق ومهارة، بأن استفاض في الناس منه ذلك كله وصدقوه من كثرة تجاريبه في المعالجة، وعليه يحمل كلام من أطلق الضمان وعدمه.