Biografi KH. M. Izzul Mutho’, Pengasuh Pesantren Al-Mujaddadiyyah Madiun

 
Biografi KH. M. Izzul Mutho’, Pengasuh Pesantren Al-Mujaddadiyyah Madiun

Daftar Isi:

1.    Riwayat Hidup dan Keluarga
1.1  Lahir
1.2  Riwayat Keluarga
1.3  Wafat

2.    Sanad Ilmu dan Pendidikan
2.1  Pendidikan
2.2  Guru-guru

3.    Perjalanan Hidup dan Dakwah
3.1  Menjadi Pengasuh Pesantren

1. Riwayat Hidup dan Keluarga

1.1 Lahir
KH. M. Izzul Mutho’ bin Syekh Izzudidin Misri bin Muhammad Thohir, lahir pada tanggal 10 Agustus 1951 di Kediri, Jawa Timur. Beliau merupakan putra KH. Izzudidin Misri pendiri Pondok Pesantren Al-Mujaddadiyyah Demangan, Kecamatan Taman, Madiun.

1.2 Riwayat Keluarga
KH. M. Izzul Mutho’ menikah dengan Nyai Umamah pada Oktober tahun 1977. Nyai Umamah adalah sosok gadis yang beliau sukai dan cintai ketika kuliah di UNHASY, yang kemudian beliau nikahi setelah lulus dari kuliah. KH. M. Izzul Mutho’ dengan Nyai Umamah terpaut usia 2 tahun. Istri beliau dilahirkan pada September 1954 di Kediri. Dari pernikahannya, beliau dikaruniai empat orang anak, yaitu:

  1. Muhammad Izzul Wahab,
  2. Mary’a Lua’ili’a,
  3. Eliyil Akbar,
  4. Haqi Muhammad.

1.2 Wafat
KH. M. Izzul Mutho’ wafat pada usia ke 42 tepatnya pada tanggal 26 Januari 1994.

2. Sanad Ilmu dan Pendidikan

2.1 Pendidikan
KH. M. Izzul Mutho’ memulai pendidikannya dengan diasuh dan dididik oleh ayah beliau KH. Izzudidin Misri. Kemudian dilanjutkan dengan nyantri di Pondok Pesantren Tambakberas Jombang diasuh oleh KH. Abdul Wahab Chasbullah selama dua belas tahun.

Selama di Pesantren Tambakberas, KH. M. Izzul Mutho’ diakui oleh para santri dan asatidz sebagai santri yang sangat fasih berbahasa Arab dan pintar dalam memahami ilmu nahwu dan sharaf. Berkat kecerdasannya, beliau dipercayai menjadi mu’alimin Pondok Pesantren Tambakberas selama 6 Tahun.

Setelah menimba ilmu dari Pondok Pesantren Tambakberas, beliau melanjutkan jenjang pendidikan tinggi dengan belajar di Universitas Hasyim Asy’ari (UNHASY) mengambil jurusan dan fakultas dakwah.

Selama di UNHASY, beliau mendalami ilmu bidang strategi, taktik dakwah, ilmu balaghah dan sastra arab (arudh wal qowafi). Pada setiap waktu libur, beliau memilih untuk pergi ke pondok-pondok pesantren yang ada di sekitar Jombang.

2.2 Guru Guru

  1. KH. Izzudidin Misri,
  2. KH. Abdul Wahab Chasbullah,

3. Perjalanan Hidup dan Dakwah

3.1 Menjadi Pengasuh Pesantren
Setelah pernikahan KH. M. Izzul Mutho’ dengan Nyai Umamah berlanjut dengan membangun sebuah rumah tangga sekaligus melanjutkan perjuangan ayahnya yaitu KH. Izzuddin dalam membangun dan mengasuh pondok pesantren yang baru saja dirintis oleh ayah beliau tersebut. Pondok pesantren tersebut bernama Al-Mujaddadiyyah yang berada di Demangan, Kecamatan Taman, Madiun.

Kegigihan dan kesabaran KH. M. Izzul Mutho’ dalam mendidik anak menjadikan anak-anaknya sangat berbakti kepada kedua orang tua. Salah satu pesan beliau yang masih diingat betul oleh para keluarga dan saudaranya ketika berada di posisi sulit adalah “Ojo sumelang, Allah niku sugih” (jangan mengeluh, Allah itu Maha Kaya). Sedangkan dalam menjalani kehidupan di tengah masyarakat beliau berpesan agar selalu “seng guyub rukun karo dulur” (selalu rukun dengan saudara).

Sepeninggal KH. M. Izzul Mutho’, kepengasuhan Pondok Pesantren Al-Mujaddadiyah dilanjutkan oleh saudara beliau yang bernama KH. Mustofa hingga sekarang (2016). Namun demikian, adanya pergantian pimpinan ataupun pengasuh, tidaklah mengubah visi dan misi dari pondok pesantren yang telah diperjuangkan oleh KH. M. Izzul Mutho’.


Artikel ini sebelumnya diedit tanggal 8 Oktober 2023, dan kembali diedit dengan penyelarasan bahasa pada tanggal 25 januari 2024

 

Lokasi Terkait Beliau

List Lokasi Lainnya