Hutang pun Lunas Berkat Sholawat

 
Hutang pun Lunas Berkat Sholawat

LADUNI.ID, Jakarta - Kisah ini merupakan penggalan ceramah Syeikh Husna Syarif, ulama besar Mesir. Ada seorang yang terbelit hutang, hidup dalam tumpukan hutang ditengah kubangan kemiskinan. Dia dulunya kaya raya, lalu jatuh bangkrut, sehingga mempunyai hutang yang amat besar.

Setiap hari, rumahnya didatangi orang untuk menagih hutang, hingga pada suatu hari ia pergi ke tempat salah seorang saudagar kaya, kedatangannya untuk meminjam uang. Ia akan meminjam uang sebanyak 500 dinar. Saking terkenalnya orang ini banyak hutang sampai-sampai saudagar ini bertanya: "kira-kira kapan anda akan melunasi pinjaman ini?" "Minggu depan tuan", jawabnya singkat.

Pada akhirnya ia pulang dengan 500 dinar digenggamannya. Segera ia bayarkan kepada orang-orang yang setiap hari datang menagih hutang sampai tidak tersisa sama sekali.

Hari demi hari ia bertambah sulit dan terpuruk kondisi ekonominya hingga tempo pembayaran hutangnya pun telah tiba. Saudagar itupun mendatangi rumah si miskin itu dan mengatakan: "tempo hutang anda telah tiba". Si miskin dengan suara lirih menjawab: "Demi Allah saya sudah tak punya apa-apa".

Saudagar tsb merasa geram kepada si miskin dan mengadukannya ke pengadilan. Setibanya di pengadilan, hakim bertanya: "mengapa anda tidak membayar hutang anda?" Lagi-lagi si miskin menjawab: "Demi Allah saya tak punya apa-apa tuan".

Karena merasa ini adalah kesalahan si miskin, maka hakim memvonisnya dengan hukuman penjara sampai ia bisa melunasi hutangnya. Kemudian si miskin bangkit dan berkata: "wahai tuan hakim, kalau memang itu hukumannya, tolong berilah saya waktu untuk hari ini saja. Saya mau pulang ke rumah untuk berjumpa keluarga dan mengabarkan hukuman ini sekalian berpamitan dengan mereka, kemudian saya berjanji akan kembali untuk dipenjara". Hakim menyahuti si miskin dengan mengatakan: "bagaimana mungkin bisa dipercaya, apa jaminan kalau kamu bakal kembali besok? Sedangkan hari ini aku telah memvonismu hukuman penjara?"

Lelaki itu terdiam, tapi seolah mendapat ilham di benaknya, dia menjawab dengan yakin dan suara lirih: "Rasulullah صلى الله عليه و سلم jaminanku wahai tuan hakim, bersaksilah untukku jika besok aku tidak datang maka aku bukanlah termasuk umat Rasulullah صلى الله عليه و سلم !".

Si hakim tersentak diam dan tersentuh hatinya, ia sadar betapa agungnya Rasulullah صلى الله عليه و سلم , tidak mungkin dia akan berdusta.

Kemudian si hakim mengizinkan untuknya pulang hingga esok hari.

Sesampainya di rumah, dia mengabarkan kondisinya kepada istrinya bahwa besok dia akan dipenjara. Lalu istrinya bertanya: "wahai suamiku lantas mengapa sekarang engkau bebas?" Aku menaruh nama Rasulullah صلى الله عليه و سلم sebagai jaminanku", begitu jawab suaminya. Mata istrinyapun berkaca-kaca dan air matanya menetes sembari berkata pada suaminya: "selama Rasulullah masih menjadi jaminan bagimu maka mari kita bershalawat untuknya". Dan mereka pun bershalawat kepada Rasulullah صلى الله عليه و سلم dengan rasa cinta yang dalam.

Sampai akhirnya mereka tertidur, dalam tidurnya lelaki ini bermimpi; dia melihat Rasulullah صلى الله عليه و سلم memanggilnya: "Hai fulan jika besok telah terbit fajar maka pergilah ke tempat ulama fulan dan sampaikan kepadanya bahwa aku menitipkan salam untuknya dan suruhlah ia agar menyelesaikan hutang-hutangmu. Jika ulama itu tidak percaya, sampaikan 2 bukti ini".

Kemudian si miskin itu bertanya: "apa-apa bukti itu wahai Rasulullah? Rasul صلى الله عليه و سلم menjawab: "katakan padanya bahwa dimalam pertama ia sudah membaca shalawat untukku 1000 x dan dimalam terakhir dia telah ragu dalam jumlah bilangan shalawat yang dibacanya. Sampaikan padanya bahwa ia telah menyempurnakan bilangan shalawatnya".

Seketika lelaki miskin ini terbangun dan pada pagi harinya ia pergi menuju ulama fulan tsb dan berjumpa dengannya. Tanpa buang waktu si miskin menyampaikan apa yang ia lihat dalam mimpinya. "Wahai tuan, Rasulullah صلى الله عليه و سلم telah menitipkan salam untuk anda dan meminta anda agar menyelesaikan hutang-hutangku".

Sang ulama bertanya: "Apa bisa dipercaya kebenaran mimpimu itu?".

Si miskin itu menyampaikan kedua bukti sebagaimana yang dikatakan Rasulallah صلى الله عليه و سلم dalam mimpinya. "dimalam pertama anda telah bershalawat kepada Rasulullah صلى الله عليه و سلم sebanyak 1000x dan itu sdah Rasulullah terima dan dimalam kedua anda ragu dengan jumlah bilangan sholawat anda, kata Rasulullah bilangannya sudah sempurna dan telah beliau terima".

Mendengar hal itu spontan ulama itu menangis karena berita yang sangat menggembirakan ini bahwa shalawatnya diterima Rasulallah صلى الله عليه و سلم .

Maka Ulama tersebut memberi uang 500 dinar dari baitul mal (untuk melunasi hutang si miskin) dan 2500 dinar dari harta pribadinya untuk si miskin sebagai tanda terima kasih atas berita gembira yang disampaikan.

Tidak berapa lama kemudian si miskin bergegas pergi ke hakim untuk menyelesaikan perkaranya. Sesampainya di tempat hakim, tiba-tiba si hakim bergerak kearah si miskin seolah ia rindu ingin melihatnya dan memanggilnya seraya berucap:

"Kemarilah, berkat anda aku mimpi berjumpa Rasulullah صلى الله عليه و سلم . Rasulullah صلى الله عليه و سلم telah berpesan kepadaku bahwa jika aku menyelesaikan hutangmu maka kelak Rasulullah صلى الله عليه و سلم akan menyelesaikan perkaraku di akhirat. Ini uang 500 dinar untuk melunasi hutang2 anda".

Belum sampai selesai dia bicara, tiba-tiba pintu ada yang mengetuk. Ketika dibuka, ternyata saudagar penagih hutang yang datang. Dia langsung memeluk si miskin dan menciumnya sembari berucap:

"Berkat anda saya mimpi berjumpa Rasulullah صلى الله عليه و سلم. Beliau berkata padaku jika aku merelakan hutangmu maka kelak di hari kiamat Rasulullah صلى الله عليه و سلم akan merelakan segala tanggunganku dan ini uang 500 dinar hadiah untuk anda dan hutang anda saya anggap sdh lunas".

Subhanallah, kisah ini adalah sekelumit bukti betapa Rasulullah صلى الله عليه و سلم selalu peduli & memperhatikan umatnya baik urusan dunia maupun akhirat. Shalawat dan cinta kepada Nabi bisa menghilangkan kegundahan dan keresahan bahkan bencana sekalipun!.

اللهم صلِ على سيدنا محمد وعلى آله وصحبه وسلم

Sumber: FB Habib Quraisy Baharun