Konsultasi Psikologi: Mengapa Kita Harus Pindah, Ayah?”

 
Konsultasi Psikologi: Mengapa Kita Harus Pindah, Ayah?”

Selamat pagi…

Kami berencana pindah dari kota besar di sini ke kota kecil di Jawa. Kami punya dua anak perempuan, kelas 1 SMP dan kelas 2 SD. Bagaimana persiapan yang harus kami lakukan terutama untuk menyiapkan mental anak? Terima kasih atas penjelasannya.

Jawaban:

Selamat pagi, Bapak/Ibu…

Terima kasih sudah berbagi dengan kami. Sebuah situasi baru yang dialami seorang anak, memang pada umumnya memunculkan kecemasan pada ananda. Hal ini wajar, karena ananda akan berhadapan dengan situasi yang belum pernah dihadapi dan serba tidak menentu. Kondisi ini yang perlu diantisipasi oleh orang tua agar ananda tetap bisa merasa nyaman dengan situasi ini. Berikut ini ada beberapa hal yang bisa diperhatikan:

Pertama, pentingnya mengantisipasi kecemasan anak. Beberapa anak mungkin mengalami kecemasan berkaitan dengan beberapa hal berikut ini:

  • Tidak menyukai lingkungan baru, baik rumahnya, tetangganya atau lingkungan sekolahnya.
  • Merasa akan kehilangan barang-barang pribadinya ketika proses perpindahan.
  • Kesulitan mendapatkan teman baru, sulit menyesuaikan diri atau khawatir ditolak kelompok sosialnya.
  • Tidak bisa melanjutkan hobinya.
  • Kehilangan kontak dengan teman-teman lamanya.
  • Tidak cocok dengan sekolahnya.
  • Dan sebagainya

Orang tua perlu mengecek, kira-kira mana yang berhubungan dengan ananda. Jika Anda bisa memprediksi masalah mana yang mungkin muncul, Anda akan lebih mudah untuk menghilangkan kecemasan dan membangun kepercayaan diri anak Anda.

Kedua, menunjukkan sikap tenang dan ceria. Anak akan cenderung meniru orang tuanya. Oleh karena itu, jika Anda tetap bisa bersikap positif, ananda juga akan menirunya.

Ketiga, menjelaskan keuntungan kepindahan. Ananda mungkin merasa cemas ketika mau pindah karena merasa tidak ada yang lebih baik, atau tidak ada untungnya. Orang tua perlu menyampaikan berbagai keuntungan tadi sehingga ananda akan memiliki persepsi yang baru dengan situasi ini.

Keempat, mengajak anak melihat lokasi baru. Untuk lebih memastikan ananda, orang tua perlu juga mengajak anak meninjau lokasi baru tempat tinggalnya kelak. Dengan demikian, ananda akan mendapatkan gambaran yang lebih riil tentang situasi baru yang kelak dihadapinya. Diharapkan ananda menjadi tidak cemas lagi nantinya.

Kelima, melibatkan anak dalam proses kepindahan. Anak akan semakin merasa berharga dan memiliki ikatan emosi yang kuat manakala dilibatkan dalam proses ini. Misalnya membiarkan anak untuk menentukan posisi kamar tidur barunya, mengajak anak memilih perabotan baru atau bahkan juga membiarkan anak ikut “merancang” rumah barunya.

Mungkin itu beberapa hal yang bisa saya sampaikan. Mudah-mudahan bermanfaat dan selamat menempati rumah barunya….

Salam hormat

Dr. Muhammad Fakhrurrozi, M.Psi, Psi
(Dosen Universitas Gunadarma – Instagram @fakhrurrozi)