Ziarah di Makam KH. Maksum Jauhari Lirboyo, Pendiri Pagar Nusa

Memperoleh Donasi Sebesar : Rp 0. Donasi Sekarang
 
Ziarah di Makam KH. Maksum Jauhari Lirboyo, Pendiri Pagar Nusa

Daftar Isi

Laduni.ID, Jakarta - KH. Maksum Jauhari (Gus Maksum)beliau sosok kiai pendekar sakti dari Lirboyo Kediri. Sejak awal nama besar Gus Maksum identik dengan kesaktian. Selain menguasai banyak aliran silat dengan sempurna, beliau juga memiliki banyak kemampuan linuwih lainnya.

Gus Maksum juga dikenal dengan penampilan nyentriknya karena berambut gondrong, jenggot dan kumis panjang. Beliau juga bersarung setinggi lutut, memakai bakiyak, berpakaian seadanya, karena itulah nama beliau banyak digandrungi anak-anak muda NU.

Raden Fatah adalah pendiri dan raja Demak pertama dan memerintah tahun 1500-1518.

Artikel ini telah diterbitkan di halaman SINDOnews.com pada Minggu, 22 Februari 2015 - 05:00 WIB oleh Nurcholis dengan judul "Raden Fatah, Khalifah untuk Tanah Jawa". Untuk selengkapnya kunjungi:
https://daerah.sindonews.com/berita/966564/29/raden-fatah-khalifah-untuk-tanah-jawa?showpage=all#:~:text=Adipati%20Raden%20Fatah%20alias%20Jin,dan%20memerintah%20tahun%201500%2D1518.

Untuk membaca berita lebih mudah, nyaman, dan tanpa banyak iklan, silahkan download aplikasi SINDOnews.
- Android: https://sin.do/u/android
- iOS: https://sin.do/u/ios

Profil

KH. Maksum Jauhari atau yang biasa dipanggil dengan Gus Maksum adalah putra dari pasangan KH. Abdullah Jauhari dengan Nyai Aisyah. Beliau lahir di Kanigoro, Kras, Kediri, pada tanggal 8 Agustus 1944. Selain itu, Gus Maksum juga merupakan salah seorang cucu pendiri Pesantren Lirboyo KH. Manaf Abdul Karim

Guru-guru beliau di antaranya:

  1. KH. Jamaludin Batokan (Kediri)
  2. KH. Jufri, Mbah Jipang (Kediri)
  3. Kiai Muhammad Batokan (Kediri)
  4. Ahmad Fathoni (Pendekar dari Rengas Dengklok, Karawang, Jawa Barat) ahli ilmu pencak aliran Cikaret dan Cikalong
  5. KH. Kasidak (Kediri - Blitar)
  6. Haji Munawar, Jabang, Kediri
  7. Haji Muhajir, Mondo, Kediri
  8. Haji Zaenal, Kediri
  9. KH. Mansur, Kali Pucung, Blitar
  10. KH. Ahmad, Kemuning, Kediri
  11. KH. Ibrahim, Banjar Melati, Kediri
  12. Habib Jufri, Mrican, Kediri
  13. Habib Baharun, Mrican, Kediri
  14. KH. Mahrus Ali (Lirboyo, Kediri)
  15. KH. Ya'kub (Lirboyo, Kediri)
  16. KH. Ilyas (Buntet, Cirebon)
  17. Kiai Busro (Buntet, Cirebon)

Untuk kelanjutannya tentang Profil beliau silahkan baca di Biografi KH. Maksum Jauhari

Lokasi Makam
Gus Maksum wafat di Kanigoro pada 12 Januari 2003. Jenazahnya dimakamkan di pemakaman keluarga, sebelah barat masjid lama Ponpes Lirboyo.

Haul
Haul KH. Agus Maksum Jauhari  diperingati pada bulan Jumadil Ula, Haul beliau diperingati di pesantren Lirboyo, untuk tanggal haul hanya pihak keluarga yang akan memberitahukan acar haul beliau.

Motivasi Ziarah Menurut Syekh An Nawawi al Bantani
1. Untuk Mengingat mati dan Akhirat
2. Untuk mendoakan
3. Untuk mendapatkan keberkahan
4. Memenuhi hak ahli kubur yang diziarahi, seperti ke makam orang tua

Fadilah
Makam KH. Agus Maksum Jauhari banyak dikunjungi berbagai peziarah, seperti para tokoh, santri, alumni Lirboyo. Tak hanya datang dari wilayah Kediri saja. Banyak peziarah yang datang dari luar kota dan bahkan dari luar Jawa yang makamnya berada di komplek pemakaman dzuriyah pesantren Lirboyo Kediri.

Ada keyakinan dari masyarakat yang datang ke sana bahwa dengan berziarah dan berdoa di makam KH. Agus Maksum Jauhari , maka segala hajat pasti akan terkabul. Bahkan bagi beberapa kalangan, mereka meyakini bahwa karomah dari KH. Agus Maksum Jauhari bisa meningkatkan derajat, diberi kemudahan dalam mencari mata pencaharian.

Oleh-oleh
Oleh-oleh yang bisa dibeli dan dibawa pulang usai ziarah di Kediri di antaranya:
Sambal Tumpang, Carang Mas,  Coklat Tempe, Batik Kediri, Getuk Pisang Kediri, Tahu Takwa, Tahu Pong

 

Sekilas Profil
Gus Maksum lahir di Kanigoro, Kras, Kediri pada tanggal 8 Agustus 1944. Salah seorang cucu pendiri Ponpes Lirboyo Kediri, KH. Abdul Karim.

Gus Maksum juga dikenal dengan penampilan nyentriknya karena berambut gondrong, jenggot dan kumis panjang. Dia juga bersarung setinggi lutut, memakai bakiyak, berpakaian seadanya, karena itulah namanya banyak digandrungi anak-anak muda NU.

Semasa kecil, beliau belajar pada orangtuanya, K.H. Abdullah Jauhari di Kanigoro. Masuk SD Kanigoro (1957), lalu melanjutkan ke Madrasah Tsanawiyah Lirboyo, namun tidak sampai tamat. Selebihnya banyak diisi dengan pengajian-pengajian di Pesantren Lirboyo dan melanglang buana ke beberapa daerah di pulau Jawa untuk berguru ilmu silat.

Gus Maksum adalah pendiri Ikatan Pencak Silat NU Pagar Nusa dan menempati posisi sebagai Ketua Umum Pengurus Pusat dan Guru Besar, sejak perguruan itu didirikan hingga ia wafat. Nama besarnya belum tergantikan hingga sekarang.

Lokasi Makam
Gus Maksum wafat di Kanigoro pada 12 Januari 2003. Jenazahnya dimakamkan di pemakaman keluarga, sebelah barat masjid lama Ponpes Lirboyo.