Ziarah di Makam KH. Abdul Manan Dipomenggolo, Muasis Pesantren Tremas Pacitan

Memperoleh Donasi Sebesar : Rp 0. Donasi Sekarang
 
Ziarah di Makam KH. Abdul Manan Dipomenggolo, Muasis Pesantren Tremas Pacitan

Daftar Isi

Laduni.ID, Jakarta -  Beliau adalah pendiri pertama Pondok Pesantren Tremas Pacitan pada tahun 1830. Saat remaja, Kiai Abdul Manan belajar kepada KH. Hasan Besari, Tegalsari Ponorogo, Jawa Timur. Usai mencari ilmu, beliau mendirikan masjid dan pesantren di daerah Semanten Pacitan. Setelah berkeluarga dengan salah satu putri demang Tremas, beliau kemudian memindahkan pesantrennya di Desa Tremas dan jadilah sampai sekarang Pondok Tremas Pacitan.
Kiai Abdul Manan adalah generasi pertama orang Indonesia yang belajar di Universitas Al-Azhar Kairo Mesir. Di sana beliau berguru pada Syaikh Ibrahim Al-Bajuri.

Profil

KH. Abdul Manan Dipomenggolo mempunyai nama kecil Raden Bagus Darso adalah putra dari Raden Ngabehi Dipomenggolo. Secara nasab, KH. Abdul Manan Dipomenggolo berasal dari keluarga salah satu ningrat. Hal ini bisa ditelusuri lebih jauh keatas dari silsilah yang dimiliki oleh keluarga besar Pondok Tremas Pacitan dan Pondok Kikil sebagai dzuriyyah atau keturunan langsung KH. Abdul Manan Dipomenggolo.

Raden Bagus Darso merupakan putera dari salah seorang tokoh yang sangat dihormati di daerah Semanten Pacitan. Ayah beliau bernama Raden Ngabehi Dipomenggolo. Tidak diketahui pasti tanggal, bulan, dan tahun berapa Raden Bagus Darso dilahirkan, namun diperkirakan Raden Bagus Darso dilahirkan pada tahun 1800-an. Minimnya data tentang tanggal lahir Raden Bagus Darso membuat Ibunda Raden Bagus Darso tidak diketahui pasti siapa namanya. Namun yang jelas Raden Bagus Darso dilahirkan dari keluarga darah biru yang agamis.

Sementara itu Raden Ngabehi Dipomenggolo merupakan putera dari Kiai Ageng Setroyudo. Bila ditelusuri ke atas lagi, nasabnya akan sampai kepada Kiai Ampok Boyo, kemudian kepada Raden Joko Puring, hingga terakhir kepada Brawijaya ke V. Inilah kenapa pada nama Bagus Darso diawali dengan kata “Raden”, yang dapat dipersepsikan bahwa Raden Bagus Darso berasal dari keluarga yang memiliki nasab yang baik dan dari keluarga terpandang kala itu.

Guru-guru beliau:
1. Raden Ngabehi Dipomenggolo
2. KH. Hasan Besari
3. Grand Syaikh Ibrahim Al Bajuri

Untuk kelanjutannya tentang Profil beliau silahkan baca di Biografi KH. Abdul Manan Dipomenggolo

Lokasi Makam

Makam KH. Abdul Manan Dipomenggolo berada di Komplek Maqbarah Semanten di Desa Semanten, Pacitan, Jawa Timur.

Haul

Haul beliau diadakan tiap tahun sekali pada bulan Syawal, Haul beliau diperingati di pesantren Tremas.

Motivasi Ziarah Menurut Syekh An Nawawi al Bantani

1. Untuk Mengingat mati dan Akhirat
2. Untuk mendoakan
3. Untuk mendapatkan keberkahan
4. Memenuhi hak ahli kubur yang diziarahi, seperti ke makam orang tua

Fadilah

Makam  KH. Abdul Manan Dipomenggolo banyak dikunjungi para peziarah dan santri. Tak hanya datang dari Pacitan wilayah saja. Banyak peziarah yang datang dari luar kota dan bahkan dari luar propinsi yang berziarah di makam beliau yang berada di Komplek pemakaman Semanten.

Ada keyakinan dari masyarakat dan santri yang datang ke sana bahwa dengan berziarah, berdoa dan bertawassul di makam KH. Abdul Manan Dipomenggolo, Dimudahkan dalam mencari ilmu agama, dimudahkan dalam mencari rezeki, dimudahkan dalam mencapai cita-citanya, dan dimudahkan dalam mendapatkan keturunan anak sholeh dan sholehah.

Peninggalan

Mendirikan pondok pesantren :
Beliau mendirikan Pondok Pesantren yang kemudian dikenal dengan Perguruan Islam Pondok Tremas Pacitan hingga sekarang.

Oleh-oleh

Oleh-oleh yang bisa dibeli dan dibawa pulang usai ziarah di Pacitan di antaranya:
 Sale Pisang, Batu Mulia, Kerajinan Gerabah, Rengginang Manis, Jadah Bakar, Tuna Nugget, Tuna Lumpia, Sosis Tuna