Anak Pecandu Gadget Banyak yang Masuk Rumah Sakit Jiwa

 
Anak Pecandu Gadget Banyak yang Masuk Rumah Sakit Jiwa

LADUNI.ID, Bandung - Saat ini, anak pecandu smartphon (gadget) banyak yang mengalami gangguan jiwa dan sudah masuk rumah sakit jiwa. Hal ini dipicu oleh penggunaan gadget yang berlebihan, sehingga anak tersebut harus direhabilitasi.

Hal ini ditegaskan oleh Direktur RSJ Provinsi Jawa Barat, dr Elly Marliyani, bahwa dalam beberapa tahun terakhir, Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jawa Barat di Cisarua, Kabupaten Bandung Barat (KBB)  menerima pasien anak yang termasuk pada orang dengan masalah kejiwaan (ODMK).

Menurut Elly, meski pihaknya belum mengantongi data pasti jumlah pasien anak yang ketergantungan terhadap gadget, namun fenomena tersebut sudah banyak terjadi bahkan berpotensi meningkat jika tidak ditangani.

"Dengan perkembangan zaman seperti sekarang terdapat anak kecil yang bahkan sudah dimasukkan ke rumah sakit jiwa. Di kami sudah banyak orang tua yang membawa anak mereka untuk direhabilitasi," terang Elly pada kegiatan Jabar Punya Informasi (Japri), di Gedung Sate, Kamis (10/10) lalu.

Elly mengatakan bahwa hal tersebut sangat lah memprihatinkan karena kecanduan gadget sudah menjangkiti anak-anak. Dengan upaya rehabilitasi, pihak rumah sakit pun berupaya mengobati masalah ketergantungan terhadap gadget tersebut.

"Kasus ketergantungan terhadap gadget ini menorobos luar biasa. Biasanya ODMK ini berusia di atas 15 tahun, kini yang datang lebih muda. Usia 5 tahun dan 8 tahun sudah kami tangani, akibat ketergantungan menggunakan gadget," jelasnya.

Menurutnya, para orang tua sudah banyak yang memberikan gadget kepada anak mereka. Pemberian ini dilakukan awalnya agar anak bisa bermain tanpa menganggu kegiatan orang tua. Sayangnya penggunaan ini kemudian membuat anak menjadi kecanduan.

"Kalau gadget dipakai berlebihan dan menjadi ketergantungan bisa menganggu jiwa anak tersebut. Contohnya pas pemadaman listrik pada Agustus lalu, ada anak kecil yang ngamuk gara-gara gawainya mati, tidak bisa diberi tahu kondisinya, ngamuk menghancurkan pintu. Itu hal yang tidak diduga. Anak sekecil itu gara-gara HP enggak bisa di-charge, menghancurkan pintu," terangnya.

Selain daripada itu, Elly juga mengatakan hal itu bisa dicegah dari awal, yakni memberikan gadget pada anak sesuai dengan usianya. Selain itu, orang tua harus membuat anaknya aktif bermain dengan teman seusia anaknya dan mempopulerkan permainan tradisional kembali.