Ziarah di Makam Nyi Ageng Ngerang Pati, Pendakwah Wanita di Pati

Memperoleh Donasi Sebesar : Rp 0. Donasi Sekarang
 
Ziarah di Makam Nyi Ageng Ngerang Pati, Pendakwah Wanita di Pati

Daftar Isi

Laduni.ID, Jakarta - Nyai Ageng Ngerang beliau adalah ulama wanita yang menyebarkan agama islam di karesiden Pati. Nama lengkapnya Nyai Siti Rohmah Roro Kasihan.Nyai Ageng Ngerang keturunan bangsawan kerajaan Majapahit dan mempunyai nasab dengan Nabi Muhammad Saw generasi ke 25 dari jalur keluarga Bani Alawi Hadramaut.

Nyai Ageng Ngerang dilahirkan oleh sang ibu Dewi Nawangsih di padepokan Tarub daerah Purwodadi.Diasuh dan dibimbing oleh kedua orangtuanya di padepokan Tarub.Dari semenjak kecil dia sudah belajar agama dengan tekun.Dikisahkan ia sempat belajar dan berguru pada Sunan Kalijaga yang sering datang ke padepokan Tarub. Menginjak dewasa Dewi Roro Kasihan menikah dengan Raden Ronggo Joyo atau lebih dikenal Kyai Ageng Ngerang I/Sunan Ngerang dan kemudian tinggal di Ngerang Juwana.Semenjak itulah ia terkenal dengan nama Nyai Ageng Ngerang.

Ki Ageng Ngerang mendirikan padepokan pesantren di Ngerang Juwana dan muridnya datang dari berbagai daerah. Nyai Ageng Ngerang sendiri ikut membantu sang suami mengajar santri wanita.

Ki Ageng Ngerang dan Nyai Ageng Ngerang mempunyai kedekatan dengan Syeh Siti Jenar, ulama tarekat dan sufi.Nyai Ageng Ngerang pun menuntut ilmu dari Syeh Siti Jenar. Karena pengaruh konflik politik kerajaan Demak dengan Syeh Siti Jenar maka siapapun yang pernah dekat dengan Syeh Siti Jenar akan diburu prajurit kerajaan Demak. Maka demi keselamatan para santrinya Kyai Ageng Ngerang dan Nyai Ageng Ngerang meninggalkan padepokan Ngerang Juwana pergi ke arah selatan menyusuri lereng pegunungan Kendeng. Dan kemudian membuka hutan untuk dijadikan tempat tinggal dan mendirikan padepokan untuk menyebarkan islam di daerah lereng pegunungan Kendeng ini.

Raden Fatah adalah pendiri dan raja Demak pertama dan memerintah tahun 1500-1518.

- iOS: https://sin.do/u/ios

Profil
Nyai Ageng Ngerang adalah putra dari Raden Bondan Kejawan atau Raden Lembu Peteng dan Dewi Retno Nawang Sih putri dari Kyai Ageng
Tarub. Beliau terlahir dengan nama Dewi Roro Kasihan atau  Nyai Siti Rohmah Roro Kasihan 

Guru-guru beliau di antaranya:
1. Kyai Ageng Tarub ( Sayyid Ibrahim )  Joko Tarub
2. Sunan Kalijaga (Raden Said)
3. Syiech Siti Jenar

Untuk kelanjutannya tentang Profil beliau silahkan baca di Biografi Nyi Ageng Ngerang

Lokasi Makam
Makam Nyai Ageng Ngerang terletak di pedukuhan Ngerang Desa Tambakromo kecamatan Tambakromo kabupaten Pati Jawa Tengah. Tepatnya terletak di kawasan Pati Selatan di bawah lereng Pegunungan Kendeng.Sekitar 18 km sebelah selatan kota Pati.


 

Haul
Tidak ada catatan yang pasti tarikh wafat beliau. Namun sudah menjadi tradisi setiap 1 Suro diadakan peringatan haul wafat beliau. Acara haul selalu dihadiri kerabat Kasunan Surakarta Hadiningrat.


 

Motivasi Ziarah Menurut Syekh An Nawawi al Bantani
1. Untuk Mengingat mati dan Akhirat
2. Untuk mendoakan
3. Untuk mendapatkan keberkahan
4. Memenuhi hak ahli kubur yang diziarahi, seperti ke makam orang tua

Fadilah
Makam Nyi Ageng Ngerang banyak dikunjungi para peziarah. Tak hanya datang dari wilayah Juwana, Pati saja. Banyak peziarah yang datang dari luar kota dan bahkan dari luar Jawa yang makamnya berada di Komplek pemakaman diNyi Ageng Ngerang

Ada keyakinan dari masyarakat yang datang ke sana bahwa dengan berziarah, berdoa, dan bertawassul di makam Nyi Ageng Ngerang, maka kemudahan dalam hajatnya, diberi Kemudahan mendapatkan anak yang sholeh dan sholehah dan diberi kemudahan mendapatkan jodoh.

Oleh-oleh
Oleh-oleh yang bisa dibeli dan dibawa pulang usai ziarah di Pati di antaranya:
Carang Madu, Getuk Lupis, Kerupuk Ampo, Kerupuk Daging, Kue Moho, Telur lurik, Lepet Jagung, Jeruk Pamelo, Kacang Pati

 

Raden Fatah adalah pendiri dan raja Demak pertama dan memerintah tahun 1500-1518.
 

Profil
Raden Patah atau Raden Fattah lahir pada tahun 1455 M beliau terlahir dengan nama Raden Djoko Probo yang di kemudian hari diberi nama oleh Syekh Ibrahim Asmoroqondi dengan Nama Raden Hasan. Raden Patah masih keturunan langsung dari Prabu Brawijaya V Bhre Kertabhumi dari ibu yang yang berdarah Cina putri dari Syekh Bentong atau lebih di kenal dengan Putri dari Cina atau ada yang menyebutkan bernama Siu Ban Ci. 

Guru-guru beliau di antaranya:

  1. Arya Damar atau Ario Abdillah
  2. Sunan Ampel

Untuk kelanjutannya tentang Profil beliau silahkan baca di Biografi Raden Patah

Lokasi Makam
Raden Patah diperkirakan meninggal pada tahun 1518 an diusia 63 tahun karena sakit yang dideritanya. Beliau dimakamkan tidak jauh dari masjid Agung Demak 

Haul
Haul Raden Patah diperingati tiap tahun pada tanggal 13 Jumadil Akhir tahun hijriah

 

Motivasi Ziarah Menurut Syekh An Nawawi al Bantani
1. Untuk Mengingat mati dan Akhirat
2. Untuk mendoakan
3. Untuk mendapatkan keberkahan
4. Memenuhi hak ahli kubur yang diziarahi, seperti ke makam orang tua

Fadilah
Makam Raden Patah banyak dikunjungi para peziarah. Tak hanya datang dari wilayah Demak saja. Banyak peziarah yang datang dari luar kota dan bahkan dari luar Jawa yang makamnya berada di Komplek pemakaman masjid Demak.

Ada keyakinan dari masyarakat yang datang ke sana bahwa dengan berziarah dan berdoa di makam Raden Patah, maka segala hajat pasti akan terkabul. Bahkan bagi beberapa kalangan, mereka meyakini bahwa karomah dari Raden Patah bisa meningkatkan derajat, diberi kemudahan dalam mencari mata pencaharian. Karena itu tak jarang yang datang ke sana adalah orang-orang dari golongan pejabat. Selanjutnya bagi para pedagang, berdoa di makam ini konon adalah jaminan kesuksesan dalam usaha yang dijalankannya.

Oleh-oleh
Oleh-oleh yang bisa dibeli dan dibawa pulang usai ziarah di Demak di antaranya:
Kerupuk Udang Tambak, Brayo, Kerupuk Catak, Abon Lele, Koktail Belimbing, Jambu Air, Ikan Crispy, Wingko Salem.