Pesantren Modern Tgk. Chik Oemar Diyan Terus Eksis Cetak Anak Bangsa Yang Bertaqwa

 
Fasilitas di Lembaga ini :
Nama FasilitasJumlah Nama FasilitasJumlah
MI/SD0 MTS/SMP1
MA/SMA1 Maly/Univ.0
Tahfidz1 Laboratorium1
Poli Kesehatan1 Koperasi1
Pesantren Modern Tgk. Chik Oemar Diyan Terus Eksis Cetak Anak Bangsa Yang Bertaqwa

LADUNI.ID. ACEH BESAR- Sejak diresmikan oleh Gubernur NAD pada tanggal 27 Oktober 1990, Pesantren Modern Tgk. Chik Oemar Diyan hingga kini terus eksis dengan  missinya membentuk manusia Indonesia yang berilmu, beriman, dan bertaqwa kepada Allah SWT serta menghayati dan mengamalkan ajaran Islam. Pesantren Modern Tgk. Chik Oemar Diyan  merupakan salah satu pesantren modern terpadu di Aceh juga satu dari 16 dayah tipe A di Kabupaten Aceh Besar.

Bernaung di bawah Yayasan Pendidikan Islam Tgk. Chik Oemar Diyan, berlokasi di Desa Krueng Lamkareung Kecamatan Indrapuri Kabupaten Aceh Besar. Almarhum H.Sa’aduddin Djamal, SE. adalah pendiri Pesantren ini. Beliau seorang aktifis muslim yang hampir seluruh hidupnya aktif di berbagai organisasi Islam seperti PII, HMI, MI dan Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia. Disamping sebagai aktifis beliau juga aktif di partai politik (PPP), pernah menjadi wakil ketua DPRD Aceh dan terakhir ketika meninggal dunia tahun 1995 masih tercatat sebagai anggota MPR utusan daerah.

Sejak berdiri pesantren ini sampai sekarang, sistem pendidikan dan kurikulum yang dipakai adalah sistem pendidikan terpadu yaitu perpaduan kurikulum pemerintah (Departemen Agama) dan kurikulum Pesantren yang berafiliasi ke Pondok Pesantren Gontor.

Visi dan missi Pesantren ini, seperti diungkapkan Ketua  yayasan Pendidikan Islam Tgk. Chik Oemar Diyan, Ilmiza Sa’aduddin Djamal, SE kepada media ini di Aceh Besar, dua hari lalu,  layaknya sebuah lembaga pendidikan yang memiliki visi, maka visi Pesantren Modern Teungku Chik Oemar Diyan adalah membentuk manusia Indonesia yang berilmu, beriman, dan bertaqwa kepada Allah SWT serta menghayati dan mengamalkan ajaran Islam.

Sedangkan misi dayah /pesantren Tgk. Chik Oemar Diyan,  bagi para santrinya dalam menimba ilmu antara lain, adalah Membentuk para santri menjadi kader penerus perjuangan untuk ikut bertanggung jawab terhadap pembangunan masyarakat, agama, bangsa, dan negara, Membentuk manusia yang memiliki kecerdasan dan ketrampilan, keseimbangan antara fikir dan zikir dalam rangka menghadapi kemajuan teknologi dan globalisasi, Dapat menguasai ilmu pengetahuan, baik agama maupun umum, Memiliki kepribadian yang luhur dan akhlak mulia, Mampu menguasai bahasa Arab, Inggris, dan Indonesia dengan baik dan benar secara aktif, baik lisan maupun tulisan, Dapat melanjutkan studinya ke berbagai perguruan tinggi, baik di dalam maupun luar negeri.

Dikatakan Il;miza, dalam menjalankan aktifitas kehidupan sehari-hari, pesantren selalu berangkat dari Panca Jiwa yang ditanamkan kepada seluruh dewan guru dan santri. Adapun panca jiwa pesantren adalah : Jiwa Keikhlasan, Jiwa kesederhanaan, Jiwa Berdikari, Jiwa Ukhuwwah Islamiyah dan Jiwa Kebebasan  

Sistem Pendidikan yang diterapkan, katanya, orientasi pendidikannya keterpaduan antara kurikulum Departemen Agama dan kurikulum pesantren. Dengan demikian para santri dapat mengikuti Ujian Akhir Nasional (UAN) Madrasah Tsanawiyah pada tahun ketiga dan Ujian Akhir Nasional (UAN) Madrasah Aliyah pada tahun keenam.

Seluruh santri wajib tinggal dalam kampus dengan mematuhi seluruh  disiplin dan aturan yang telah ditetapkan oleh pesantren, katanya.

Dia jelaskan, Selain pendidikan kurikuler, juga diterapkan pendidikan extrakurikuler (non-formal) seperti latihan pidato tiga bahasa (Arab, Inggris dan Indonesia), pelatihan wira usaha, kursus bahasa Arab dan Inggris, seni kaligrafi Al-Qur’an, seni baca Al-Qur’an dan tahfiz Al-Qur’an, morning conversation, keterampilan tangan, beladiri, pramuka, drum band, teater, kursus computer dan lain-lain. Program ini diarahkan agar santri dapat belajar hidup mandiri secara maksimal. Adapun bahasa pengantar dalam beraktivitas sehari-hari dengan menggunakan bahasa internasional, yaitu Arab dan Inggris, kedua bahasa ini merupakan bahasa resmi pesantren.

 Jenjang  Pendidikan yang dapat diikuti santri Pesantren Modern Tgk. Chik Oemar Diyan memilikit tiga jenjang pendidikan yaitu SD Selamatkan Tunas Bangsa (Bantuan Ibu-Ibu SIKIB dan BAZNAS),  MTs Tgk. Chik Oemar Diyan dan MAS Tgk. Chik Oemar Diyan

Seiring perjalanan waktu kini Pesantren Tgk. Chik Oemar Diyan i memiliki santri + 874 orang, SD 55 orang, Tsanawiyah 571 orang dan Aliyah 248 orang. Sementara guru pengasuh sekaligus merangkap sebagai tenaga pengajar saat ini berjumlah 98 orang. Mereka terdiri dari alumni Pondok dari berbagai disiplin ilmu dari IAIN Ar-Raniry dan Universitas Syiah Kuala. Sebagian telah menyelesaikan Program Pascasarjana (S-2) dan sebagian lainnya sedang melanjutkan pendidikannya pada program S-2 dan S-3 di Aceh dan di luar Aceh.

Sedangkan Sarana dan Prasarana pendukung tercapai program pendidikan, pesantren dilengkapi dengan beberapa prasarana, yaitu 1 Unit Kantor Adminisrasi, 2 Gedung Belajar, 3 Gedung Asrama,1 Ruang Pustaka,1 Mushalla, Kantin,  2 Koperasi, 1 Laboratorium Komputer, 2 Mess Guru, 3 Unit Rumah Guru (couple),  1 d, dapur, 1 Klinik, 1 Lapangan Bola, Basket, Volley Ball dan 1 Unit Pengolahan Air Bersih

Prestasi yang pernah dicapai oleh Pesantren (akademik dan non akademik) untuk Tingkat Tsanawiyah dan Aliyah.  Prestasi akademik , Salah seorang siswa mendapatkan NEM tertinggi pada EBTANAS Tahun Ajaran 1997/1998 untuk jurasan Bahasa se-Propinsi, Sekolah berprestasi terbaik dalam UAN tingkat SLTP/MTs se-kabupaten Aceh Besar Tahun 2001/2002, Peringkat I UAN tahun pelajaran 2004/2005 jurusan IPA dan IPB se-Aceh Besar, Sebagai Madrasah Aliyah Prestasi terbaik Jurusan Bahasa se-Aceh Besar tahun 2004-2005. 

Sedangkan prestasui non akademik, Juara Umum Pramuka tingkat kabupaten se-Aceh Besar Tahun 1995/1996, 1996/1997, 1997/1998, 2004/2005 di Kota Jantho, Utusan Kabupaten Aceh Besar ke Jambore Nasional tahun 1996 di Cibubur Jakarta dan Jambore Nasional tahun 2001 di Baturraden Jawa Tengah, Juara harapan I lomba Drum band se-Propinsi NAD di Banda Aceh tahun 2002, Juara umum Lomba Perkemahan Pramuka Penggalang Putri (LP3) antar pesantren se sumatera tahun 2010 dan 2011.

Alumni pesantren ini sejak tahun 1997 telah mengeluarkan sejumlah alumni diantara mereka ada yang melanjutkan studi ke International Islamic University di Madinah, Maroko, Al-Azhar Cairo, Malaysia, Sudan dan yang lainnya melanjutkan studi S-1 dan S-2 di dalam negeri. Dan ada di  antara mereka yang menjadi PNS dan tenaga pengajar di beberapa pesantren lain di Aceh.

Sejarah Tgk Chiek Oemar Di Yan. Beliau memang tidak tinggal di Aceh. Lebih dari separuh masa hidupnya dihabiskan di Yan Kedah, Malaysia, sampai beliau meninggal di sana. Yan adalah sebuah nama kampung di Kedah Malaysia yang menjadi tempat menetapnya Teungku Chik Oemar. Dia hijrah dari Aceh pada masa perang Aceh dengan Belanda. Karena Teungku Chik Oemar menetap dan menjadi penduduk di kampong Yan di Kedah Malaysia, maka beliau lebih dikenal dengan nama Tgk Chik Oemar Di Yan.

 

Relasi Pesantren Lainnya

  • Belum ada pesantren yang berelasi dengan pesantren ini.