Konsultasi Keluarga: Bagaimana Cara Mempertahankan Rumah Tangga dengan Adanya Orang Ketiga?

 
Konsultasi Keluarga: Bagaimana Cara Mempertahankan Rumah Tangga dengan Adanya Orang Ketiga?

Assalamu'alaikum...

Saya O,seorang suami yang mempunyai anak 2. Saya memiliki masalah dengan istri. Kami bercerai talak 1 dengan menandatangani perjanjian cerai. Permasalahan bermula saat saya mendapatkan pekerjaan di Tasikmalaya,jauh dari keluarga. Istri saya ajak untuk ikut dengan saya tidak mau jadi istri tinggal dengan mertua saya.

Karena jarak yang jauh saya jadi gampang cemburuan. Sampai pada suatu saat saya membaca chat WA istri saya dengan seorang pria. Saat saya tanya,kata istri dia cuma teman,orangnya memang sangat care dan perhatian ke istri saya. Istri saya bilang dia tidak ada perasaan dengan pria itu, cuma hanya tidak mau menyakiti hati orang yang sudah care ke dia. Sampe akhirnya saya bertengkar dengan istri. Pernah saya tanya kalau laki-laki itu ngajak nonton gimana, istri saya menjawabnya ga papa, kan saya ga ada perasaan dengan laki-laki itu. Jadi saya harus gimana ya? Saya masih ingin bersatu dengan istri saya.

Wassalamu’alaikum...

Jawaban :

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Sebelumnya kami terima kasih, karena Bapak sudah berkenan berbagi cerita dengan kami. Permasalahan yang dihadapi sekilas terkesan khas permasalahan keluarga yang berpisah dan terjadi hubungan terlarang dengan pihak lain. Saya mau mastikan dulu, berarti posisi sekarang sudah talak 1 karena permasalahan itu ya Pak? Kalau demikian, masih terbuka kesempatan untuk rujuk secara agama, Pak. Namun yang perlu diingat kembali adalah posisi seorang suami sebagai pemimpin bagi istri.

Hal ini bermakna bahwa suami haruslah mendidik istrinya dengan kebaikan dan mengingatkan jika terjadi kesalahan. Walaupun cerai itu dibolehkan tapi saran saya jadikan itu pilihan terakhir setelah semua jalan yang ditempuh tidak membuahkan hasil. Dalam hal ini, Bapak sebagai suami harus tegas mengatakan bahwa apa yang dilakukan istri adalah salah, apapun alasannya. Mungkin istri akan beralasan kesepian karena jauh dari suami, mungkin alasan tidak enak karena sudah diperhatikan.

Tapi karena dia adalah istri Bapak, maka tanggung jawab Bapak adalah mengarahkannya. Bekal paling baik dalam hal ini adalah agama. Ajarkan kembali tentang hak dan kewajiban suami istri. Mungkin dulu istri pernah tahu, tapi saat ini siapa tahu lupa, jadi diingatkan kembali. Bapak yang lebih tahu kondisinya, bagaimana cara yang pas untuk menasihati istri. Jika hal itu gagal, maka Bapak bisa menceritakan kondisi istri ke mertua. Ini bukan untuk mengadukan, tapi mencari jalan keluar. Mintalah mertua untuk menasihati istri. Jika memungkinkan musyawarahkan dengan keluarga yang melibatkan orangtua dan mertua. Musyawarah ini penting, untuk menghindari salah paham antar dua keluarga. Namun demikian, keinginan Bapak untuk mempertahankan pernikahan adalah hal mulia dan menjadi modal besar untuk menyelesaikan masalah ini.Semoga masalahnya cepat selesai dan semoga bisa membantu...

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Salam hormat

Dr.Muhammad Fakhrurrozi, M.Psi