Biografi Habib Hamid bin Abbas Bahasyim

 
Biografi Habib Hamid bin Abbas Bahasyim

Daftar Isi Profil Habib Hamid bin Abbas Bahasyim

  1. Kelahiran
  2. Nasab
  3. Keluarga
  4. Karomah

Kelahiran

Habib Hamid bin Abbas Bahasyim atau yang kerap disapa dengan panggilan Habib Basirih atau Datuk Keramat Basirih dilahirkan di Banjarmasin, Kalimantan Selatan.

Nasab

Habib Basirih adalah sosok ulama yang masih satu turunan dengan Sunan Ampel (Surabaya).Yang mempertemukan keduanya adalah mereka sama-sama keturunan dari Waliyullah Muhammad Shohib Mirbath (keturunan generasi ke-16 dari Rosulullah SAW).

Silsilah kedua Auliya ini bertemu di Alwi Ummul Faqih bin Muhammad Shohib Mirbath. Sunan Ampel dari jalur putra Alwi Ummul Faqih yang bernama Abdul Malik (yang hijrah dari Tarim, Hadramaut, Yaman ke India) sedang Habib Basirih dari jalur putra Alwi yang bernama Abdurrahman. Jika Sunan Ampel adalah keturunan ke-23 dari Rasulullah Muhammad SAW, maka Habib Basirih merupakan keturunan ke-36. Dari segi usia, Sunan Ampel lebih tua dan lebih sepuh dari Habib Basirih yang hidup di masa yang lebih muda. Habib Basirih hidup di zaman penjajahan Belanda dan Jepang. Sunan Ampel hidup sekitar 400 tahun sebelum Habib Basirih

Keluarga

Dalam keluragnya Habib Hamid mempunyai 4 anak, 3 putri dan 1 putra. Dari anak laki-lakinya yang bernama Habib Hasan Bahasyim mendapat 1 anak laki-laki bernama Habib 'Idrus Bahasyim.

Dari cucu beliau Habib 'Idrus Bahasyim, Habib Hamid dianugerahi beberapa cicit diantaranya:

Dari Syarifah Raguan Baragbah (istri pertama)

  1. Syarifah Fizria Maryam (Banjarbaru)
  2. Habib Fitri Hamid (kubah Basirih)
  3. Habib Fathurrachman Bahasyim (Banjarmasin)
  4. Habib Fadil Bahasyim (Samarinda)

Dari Syarifah Hani Bilfagih (istri kedua)

  1. Habib 'Ali Bahasyim (Jakarta)
  2. Syarifah Zuraida Bahasyim (Banjarmasin)
  3. Habib Fuad Bahasyim (Banjarmasin)

Karamah

Dalam sebuah kisah, diceritakan bahwa saat Habib Hamid memindahkan air dari satu tempat ke tempat lain dengan menggunakan gayung. Orang-orang menilai pekerjaan itu sebagai perbuatan tak bermakna. Padahal, itu adalah cara Habib Hamid menyelamatkan kapal penumpang yang nyaris karam di lautan luas. Sebab di belakang hari ada orang datang ke rumah beliau dan mengucapkan terima kasih atas pertolongan Habib Basirih waktu kapal mereka hampir karam di tengah laut.

Dapat menghidupkan Hewan yang sudah Mati

Pada suatu hari, seorang tetangga mengatakan kepada beliau bahwa di batang (rakitan kayu gelondongan di atas sungai yang dapat berfungsi untuk tempat mandi) milik Habib Basirih terdapat bangkai kambing yang sudah membusuk. Bersama Habib Hamid, tetangga itu turun ke batang untuk membuktikan penglihatannya. Tetangga itu kaget ketika matanya menatap seekor kambing hidup terikat di batang Habib Hamid.

Kisah lainnya, beberapa pria dari atas perahu melintas di depan batang Habib Basirih. Mereka mengolok-olok Habib Basirih ketika beliau sedang mandi di atas batang. Gerak-gerik Habib Basirih yang ganjil menyulut mereka mengeluarkan ucapan yang kurang pantas. Tiba-tiba, perahu mereka menabrak tebing sisi sungai dan kandas.

Cerita lainnya, yang masyhur beredar di Basirih, seorang pedagang ikan berperahu menolak panggilan singgah Habib Hamid. Si pedagang berpikir tak mungkin Habib Basirih membayar dagangannya. Akibatnya, selama satu hari penuh tak satupun barang jualan pedagang ikan tersebut ada yang laku. Sementara pedagang lainnya yang menghampiri panggilan Habib Basirih, berkayuh menuju rumah lebih cepat sebab dagangannya hari itu tak bersisa.

 

Lokasi Terkait Beliau

    Belum ada lokasi untuk sekarang

List Lokasi Lainnya